Berikut Ini Sosok Kolonel Inf Yudha Airlangga yang Resmi Menjabat Sebagai Danrem 071/Wijayakusuma

Danrem 071/Wijayakusuma kini resmi dijabat oleh Kolonel Inf Yudha Airlangga, pada Sabtu (2/4/2022).

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Kolonel Inf Yudha Airlangga (Kanan) resmi menjabat sebagai Danrem 071/Wijayakusuma, pada Sabtu (2/4/2022), dimana pelantikan serah terima jabatan dipimpin Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Rudianto (Kiri), di Aula Kodam Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM - Danrem 071/Wijayakusuma kini resmi dijabat oleh Kolonel Inf Yudha Airlangga, pada Sabtu (2/4/2022).

Jabatan baru yang diemban Kolonel Inf Yudha Airlangga itu diketahui menggantikan Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin.

Pelantikan serah terima jabatan tersebut dipimpin Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Rudianto, di Aula Kodam Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Pangdam akui para pejabat yang diganti mampu menjalankan tugas serta bertangung jawab terhadap jabatannya.

Ia juga meminta para pejabat agara melanjutkan program positif yang disusun para pejabat lama serta membuat program inovatif.

"Tentunya harus bermanfaat bagi satuan untuk dapat menjadi pemimpin yang mampu jadi role model yang baik bagi anak buah demi terlaksananya tugas pokok 'Leadership is action, not position'," tegasnya.

Selain itu, Pangdam juga sampaikan bila penggantian pejabat di lingkungan TNI AD, khususnya wilayahnya adalah bagian dari mekanisme pembinaan organisasi dan personel.

Sekaligus proses regenerasi kepemimpinan untuk mendorong semangat pembaharuan serta penyegaran pola pikir dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.

Pecahkan Rekor Muri

Kolonel Yudha sendiri diketahui merupakan lulusan Akmil 1997 yang merintis karirnya di Kopassus hingga akhirnya menjalani operasi militer di Aceh tahun 2002 dan 2004, dan menjadi tim keamanan PBB di Lebanon 2004.

Selain itu, ia sempat melanjutkan pendidikan militernya di Seskoad pada 2011 dan Sesko TNI pada 2019.

Sebelum akhirnya jadi komandan kontingen pada kejuaraan terjun payung militer, The 38th Conseile International Du Sport Militaire (CISM).

Kejuaraan yang digelar di Stadion Manahan, Solo ini diikuti 44 Negara dan Indonesia berhasil raih 2 medali Emas dan 1 Perak perorangan.

Tak hanya karir, Pria kelahiran Surabaya 26 Juli 1976 itu jadi koordinator saat pemecahan rekor MURI pengibaran bendera merah putih terbesar berukuran 33,5 X 22,5 meter di Batujajar, Bandung Barat pada 11 April 2015.

Serta menjadi salah satu dari 14 peterjun yang mengibarkan bendera merah putih terbesar berukuran 9×6 meter pada 19 Maret 2019.

Sebelum menjabat sebagai Danrem 071/Wijayakusuma, ayah dua anak ini sempat mengemban jabatan Dansat 81/Gultor Kopassus di tahun 2018, Asops Kasdam VI/Mulawarman tahun 2019, dan Wadan Rindam II/ Sriwijaya.

Kini iamendapatkan tanda kehormatan negara.

Beberapa di antaranya Satyalancana Santi Dharma, Satyalancana Ksatria Yudha, dan Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun.

Komandan Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono dimakamkan secara militer, mengingat dirinya adalah pemegang Bintang Mahaputra Adipradana.

Ani Yudhoyono dianggap layak menerima penghargaan tersebut karena dianggap berjasa mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) selama memimpin Indonesia.

Presiden Joko Widodo akan menjadi Inspektur upacara pada pemakaman yang dilangsungkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Minggu (2/6/2019) siang.

Menariknya ada sosok yang tak asing dalam dunia militer yang menjadi Komandan Upacara, Dia adalah Kolonel Inf Yudha Airlangga.

Tribunjambi.com mengutip dari website resmi Kopassus, kopassus.mil.id Yudha Airlangga menjabat sebagai Dan Sat-81 Kopassus

Yang merupakan komandan Pasukan elite yang dimiliki oleh Kopassus.

Yudha Airlangga bukan sosok biasa, Dia pernah menyelamatkan bocah Lebanon yang ditawan oleh Tentara Israel.

Berikut cuplikkan cerita tentang Kolonel Inf Yudha Airlangga.

Selamatkan Bocah Lebanon yang Ditangkap Tentara Israel

Kejadian ini dialami seorang prajurit Kopassus yang tergabung dalam Pasukan Garuda dan berusaha bebaskan seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh tentara Israel.

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W, prajurit kopassus itu bernama Mayor Yudha Airlangga.

Saat itu Yudha Airlangga masih berpangkat Mayor adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Lebanon.

Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.

Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Lebanon.

Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.

Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu.

Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi.

Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.

Saat itu tim Indonesia mendatangi pos militer Israel dan berbicara secara persuasif.

Mereka mencoba meyakinkan militer Israel bahwa pelaku pelemparan hanya seorang bocah di bawah umur.

Prajurit Kopassus itu meyakinkan agar hal itu tak diperpanjang dan melepaskan bocah tersebut.

Namun ternyata niat tersebut tidak langsung dapat diterima oleh militer Israel.

Butuh perjuangan negoisasi selama berjam-jam meyakinkan para tentara Israel tersebut.

Akhirnya setelah negosiasi berlangsung selama empat jam bocah tersebut dibebaskan.

Meski di tengah negoisasi, pasukan Israel tetap siaga dan menodongkan senjata.

“Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu,” kata prajurit baret merah ini.

Kiprah Pasukan Garuda saat bertugas di daerah konflik memang selalu mendapat sambutan baik.

Pasukan Indonesia dikenal ramah dan gampang berbaur dengan penduduk lokal.

Selain itu pasukan Indonesia ringan tangan dan selalu memberikan bantuan kepada masyarakat maupun pasukan lain yang membutuhkan pertolongan.

Tak heran jika setiap penugasan pasukan Garuda selalu diterima dengan baik, bahkan seringkali dijamu oleh masyarakat.

Berbeda dengan pasukan perdamaian lainnya yang biasanya selalu dilempari batu saat patroli oleh warga sekitar.

“Pasukan sudah dibriefing, bahwa jika bertemu dengan warga Libanon harus disapa, diberi salam, namun tetap siaga. Ada yang memberi salam, ada yang tetap memantau situasi sekitar,” kata Yudha.

(Wartakotalive.com/CC/TribunManado.co.id)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul "Sosok Komandan Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono, Berprestasi dan Pernah Bebaskan Bocah Lebanon"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved