Pembongkaran Kafe Remang Remang

Jelang Bulan Suci Ramadan 1443 H, Puluhan Kafe Remang-remang di Gang Royal Penjaringan Dibongkar

Pemkot Jakarta Utara membongkar puluhan kafe remang-remang di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, (31/3/2022).

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Puluhan kafe remang-remang di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, (31/3/2022) dibongkar petugas gabungan menjelang datangnya bulan Ramadan 1443 H. 

WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara membongkar puluhan kafe remang-remang di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, (31/3/2022).

Pembongkaran itu dilakukan oleh 320 petugas gabungan dari Satpol PP, TNI-Polri, PPSU, dan lain-lain.

Awalnya, petugas membongkar bangunan semi permanen yang ada di bantaran rel.

Setelahnya bangunan lainnya yang berada dalam gang juga ikut dibongkar petugas.

Petugas sempat melakukan pengelasan untuk membuka pintu-pintu kafe yang berbahan besi.

Baca juga: Pemerintah Kota Jakarta Utara Pastikan Pengembangan Casablanca Club Sesuai Prosedur

Baca juga: Satpol PP Jakarta Utara Intensifkan Patroli agar Kafe Remang-remang Rawa Malang Patuhi PPKM

Baca juga: Sidang Isbat 1 Ramadan 1443 H Digelar Jumat 1 April 2022, Kemenag Gelar Rukyatul Hilal di 101 Titik

Setelah berhasil dibuka, ada ditemukan sejumlah alat kontrasepsi, hingga botol minuman keras.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini mengatakan ada sekitar 78 bangunan liar yang dibongkar.

"Seperti kita lihat, banyak bangunan liar yang informasinya disalahgunakan buat prostitusi,” kata Juaini.

Juani berujar bahwa pembongkaran bangunan yang dijadikan tempat prostitusi itu dilakukan dalam rangka persiapan menjelang datangnya bulan Ramadan 1443 H beberapa hari lagi.

BERITA VIDEO: Stasiun Bogor Raih Rekor MURI

“Ini kan sampah masyarakat. Jadi kita mendekati bulan suci Ramadan, tentunya tempat ini harus kita hilangkan, kita bongkar,” ujar Juaini.

Nantinya, Pemerintah Kota Jakarta Utara bersama PT KAI selaku pemilik lahan akan terus memonitor wilayah tersebut supaya tidak lagi menjadi tempat prostitusi di kemudian hari.

Apalagi, keberadaan bangunan di bantaran rel itu dikhawatirkan bakal menimbulkan bahaya apabila dibiarkan karena menjadi perlintasan kereta api.

"Mudah-mudahan secara bertahap kita bisa bongkar keseluruhan karena memang kondisinya persis di pinggir rel dan juga membahayakan karena lalu lintas kereta api di sini cukup padat," terang Juaini.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved