Breaking News:

Berita Nasional

Harga BBM Pertamax Naik, Ketua Umum MPN PAKAR: Lebih Murah Dibanding dengan Negara Tetangga Kita!

Rencana kenaikan harga BBM Pertamax menurut Ketua Umum MPN PAKAR merupakan kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang patut diapresiasi.

Editor: Panji Baskhara
Kontan/Muradi
Ilustrasi: Rencana kenaikan harga BBM Pertamax menurut Ketua Umum MPN PAKAR merupakan kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang patut diapresiasi. 

WARTAKOTALIVE.COM - Adanya rencana kenaikan harga BBM Pertamax, ialah sesuatu yang tak terelakkan, karena mengingat harga minyak dunia mengalami lonjakan.

Hal ini, dinyatakan oleh langsung Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pusat Kedaulatan Rakyat (MPN PAKAR), Razikin.

Ia menyampaikan bahwa rencana kenaikan harga Pertamax, merupakan sesuatu yang tak terelakkan, dikarenakan mengingat harga minyak dunia mengalami kelonjakan.

Persoalan kenaikan minyak dunia itu, tentu saja berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

Ini juga yang kemudian akan mempengaruhi naiknya nilai subsidi pada BBM bersubsidi seperti Solar dan Premium.

Karena itu, kata dia, yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir tentang rencana menaikkan harga BBM jenis Pertamax tidak ada masalah.

Razikin, yang juga Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah apresiasi rencana kebijakan tersebut, lantaran diikuti juga dengan adanya subsidi untuk BBM jenis Pertalite.

"Indonesia saya kira menurut berbagai sumber, harga jual beberapa jenis BBM seperti Pertamax Pertamina Rp 9.000 per liter, dan harga BBM non-subsidi kita ini lebih murah dibanding dengan negara tetangga kita,"

"Seperti Singapura Rp 30.800 per liter, Thailand Rp 20.300 per liter, Laos Rp 23.300 per liter, Filipina Rp 18.900 per liter, Vietnam Rp 19.000 per liter, Kamboja Rp 16.600 per liter dan Myanmar Rp 16.600 per liter," jelasnya, Kamis (31/3/2022).

Selanjutnya Razikin menegaskan, menaikkan harga Pertamax dan menyubsidi Pertalite adalah sebuah formulasi kebijakan yang harus diambil.

"Saya harus memberi apresiasi pada Erick Thohir, yang secara gamblang menyampaikan rencana tersebut, dan ini merupakan kebijakan yang tidak populis," ujarnya.

"Karena itu, saya percaya rakyat Indonesia menerima apa yang disampaikan Erick Thohir. Hari ini, seluruh dunia sedang mengalami hal yang sama akibat konflik Rusia-Ukraina."

"Bahkan secara ekstrem kita mendorong Pertamina untuk menyiapkan skenario terburuk apabila situasi global seperti konflik Rusia-Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir," lanjut Razikin.

(Wartakotalive.com/CC)

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved