Ubedilah Badrun: Apakah Gara-gara Gorden Tidak Diganti Anggota DPR Tak Bisa Tidur?
Menurutnya, pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu sangat tidak perlu dan tidak mendesak.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai DPR sangat melukai hati rakyat, bila tetap merealisasikan penggantian gorden di rumah dinas dengan anggaran Rp48,7 miliar.
"Anggota DPR ini benar- benar kehilangan empatinya pada rakyat banyak."
"Uang tersebut lebih baik digunakan untuk bantu rakyat kecil yang sedang susah hidupnya," kata Ubedilah lewat pesan yang diterima Tribunnews, Rabu (30/3/2022)
Baca juga: Muhadjir Effendy: Kebenaran di Era Post Truth Saat Ini Tergantung Jumlah Follower dan Like
Menurutnya, pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu sangat tidak perlu dan tidak mendesak.
"Sebab, tanpa diganti gordennya juga tidak ada masalah akibat dari gorden lama itu."
"Apakah gara-gara gorden yang tidak diganti lalu anggota DPR tidak bisa tidur?" katanya.
Baca juga: Ditanya Kesiapan Jadi Capres, Luhut: Tidak Mimpi Saya Jadi Wapres Atau Presiden, Biarlah yang Lain
Ubed menilai pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu memenuhi indikator sia-sia, karena buang-buang uang di tengah rakyat banyak yang sengsara.
"Apalagi informasi yang saya dapat, tidak sedikit rumah jabatan anggota DPR itu jarang ditempati atau tidak ditempati," paparnya.
Sekjen: Terakhir Diganti Tahun 2009
Sekjen DPR Indra Iskandar menjelaskan penganggaran puluhan miliar untuk pengadaan gorden di rumah dinas anggota Dewan di Kalibata.
Indra mengungkapkan, sejak 2020 pihaknya banyak menerima keluh kesah dari anggota DPR yang menempati rumah dinas, karena banyak gorden yang rusak.
Bahkan, ada pula yang rumah dinas yang tak memiliki gorden dan vitrase.
Baca juga: Hari Ini KPK Jadwalkan Pemeriksaan Andi Arief dalam Kasus Suap Bupati Penajam Paser Utara
Indra menyebut, terakhir kali pergantian gorden dilakukan pada 2009 atau sekitar 13 tahun lalu.
"Perlu saya jelaskan bahwa sejak tahun 2020, memang banyak permintaan dari anggota dewan kepada Kesekjenan untuk pergantian gorden dan vitrase, di rumah jabatan yang sudah sangat tidak layak."