Berita Jakarta
Rumah Warga Korban Kebakaran di Cipete Utara Bakal Dibangun Kembali dengan Bantuan Baznas
Hamdani menuturkan rumah tersebut akan dibangun usai melakukan pembicaraan dengan pihak RW dan kelurahan.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Sebanyak 25 rumah yang ludes terbakar di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (19/3/2022) lalu, bakal dibangun kembali.
Ketua RT 007 Cipete Utara, Hamdani menuturkan rumah tersebut akan dibangun usai melakukan pembicaraan dengan pihak RW dan kelurahan.
"Setelah kami bicara dengan pihak RW, Lurah, memang ada rencana nanti ke depannya setelah peristiwa ini ada bantuan (bangun rumah)," ujar dia, saat ditemui pada Selasa (29/3/2022) siang.
Bantuan itu, kata Hamdani, berasal dari Badan Amil Zakat (Baznas) lewat program bedah rumah.
Baca juga: Cek Stok Minyak Goreng, Polisi Sidak Dua Agen di Cipete Utara dan Mampang Prapatan
"Bantuannya nanti kerja sama dengan Baznas. Katanya, di Baznas itu ada program bedah rumah," tuturnya.
"Nanti, warga ini akan dibantu, untuk rumahnya dibedah, dibangun. Dan warga tidak mengeluarkan uang sepersen pun," sambung Hamdani.
Namun, ia belum tahu secara pasti kapan rumah warga yang terdampak kebakaran akan dibangun.
Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan berkas-berkas untuk persyaratan bedah rumah.
"Persyaratannya itu ya surat-surat, seperti sertifikat rumah, fotokopi KTP, dan fotokopi KK," kata dia.
Baca juga: Sejumlah Pegawai Terpapar Covid-19, Kelurahan Cipete Utara Hentikan Pelayanan Tatap Muka
Apabila sertifikat rumah ikut terbakar, Hamdani mengatakan pihak kelurahan akan membuatkan surat keterangan.
"Dari RT dan RW sampai ke kelurahan yang menyatakan bahwa mereka pemilik rumah sini," ujarnya.
Lebih lanjut, Hamdani memastikan bahwa warga yang rumahnya terbakar memilki sertifikat
"Semua rumah yang terbakar di sini, semuanya punya sertifikat resmi, tidak ada yang bermasalah. Jadi lebih mudah prosesnya," pungkas dia.
Lokasi pengungsian warga korban kebakaran di RT 007 RW 06 Gang Cempaka 3, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sudah kosong.
Pantauan Wartakotalive.com di Lapangan Sawo Jajar RT 007 RW 06 pada Selasa (29/3/2022) siang, tak ada lagi tenda dan posko pengungsian yang berdiri.
Baca juga: Pengamat Tata Kota Tengarai Penyebab Kebakaran di Jakarta 80 Persen karena Korsleting Listrik
Lapangan tersebut saat ini kembali diperuntukkan bagi lahan parkir kendaraan bermotor.
Tampak ada sejumlah mobil yang tengah parkir di sana.
Ketua RT 007 Cipete Utara, Hamdani mengatakan lokasi pengungsian sudah kosong sejak Minggu (27/3/2022).
Sejumlah korban meninggalkan tenda pengungsian usai sebelumnya mengungsi selama sepekan.
"Pengungsian itu kosongnya sekitar hari Minggu. Jadi sebelum hari Minggu, semua pengungsi sudah keluar, lalu dibongkar pada hari Minggu," ujarnya, Selasa.
Ia menuturkan bahwa sebagian besar warga yang sempat mengungsi, memilih untuk mengontrak.
Adapun mereka mengontrak tak jauh dari lingkungan RT 007 RW 06.
"Ada juga yang di luar RW, tapi memang tidak jauh tempat untuk tinggalnya," kata Hamdani.
"Yang dibawa keluarganya itu yang mungkin sudah lansia. Ada yang di luar Jakarta, ada yang masih sekitaran Jakarta, tapi lumayan jauh," sambungnya.
Hamdani menuturkan, hingga saat ini bantuan untuk warga korban kebakaran masih terus mengalir.
Bagi warga yang saat ini tinggal tak jauh dari lingkungan RT 007 RW 06, dapat mengambil bantuan itu.
"Alhamdulillah sampai saat ini, bantuan-bantuan masih tetap berjalan, yakni sembako, seperti beras, mi instan. Macam-macam," ujarnya.
Seperti diketahui, kebakaran melanda 25 rumah di RT 07 RW 06 Jalan Cempaka III, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (19/3/2022) sekitar pukul 06.30 WIB.
Kebakaran hebat tersebut juga menyebabkan munculnya korban jiwa.
Sementara itu, perwira piket dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Sartono, mengatakan kebakaran diduga disebabkan karena korsleting listrik.
"Luas area yang terbakar 1.800 meter persegi," ujar dia pada Sabtu, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia menjelaskan, titik api berasal dari salah satu rumah warga di permukiman padat penduduk di kawasan tersebut.
Warga awalnya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan ember. Tapi api semakin membesar," ungkap Sartono.
Kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 dan dilanjutkan dengan proses pendinginan hingga pukul 10.00.
Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 108 personel dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP). (M31)