Formula E
PDIP Sebut Penurunan Target Penonton Formula E Memalukan, Ariza Santai: Disesuaikan Kapasitas Tempat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa berkurangnya kapasitas penonton itu terjadi lantaran kapasitas tempat yang kecil.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Polemik Formula E di Jakarta yang akan berlangsung pada 4 Juni mendatang masih terus berlanjut.
Bahkan, saat ini target kapasitas penonton ajang mobil bertaraf internasional itu berkurang.
Awalnya, sekitar 50.000 orang kini menjadi hanya 10.000 orang.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak memberikan kritikan soal proyek Formula E Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, target penonton sejumlah 10.000 sangat memalukan untuk kehebohan.
Baca juga: Target Penonton Formula E Turun Jadi 10 Ribu Orang, Ariza Singgung Pandemi dan Kapasitas Tempat
Mengingat biaya yang dikeluarkan sangat besar untuk ajang balap mobil bertaraf Internasional itu.
"Jumlah pengeluaran yang dihitung dengan commitment fee Rp 560 miliar, dan pembangunan trek Rp 150 miliar tentunya sangat mencengangkan,” ucapnya, Senin (28/3/2022).
“Sebuah sirkuit dengan penonton hanya 10.000, perlu biaya Rp 710 miliar, dan target pemasukan dari tiket maksimal Rp 10 miliar," ucap Gilbert melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
Politikus PDI Perjuangan itu juga menuturkan bahwa jumlah kerugian Rp 700 miliar tidak masuk akal, apalagi dengan penjelasan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang membandingkan ke Sirkuit Mandalika, sesuatu yang sudah dilakukan (post factum), sedangkan Formula E masih rencana (ante factum).
"Target penonton 90.000 sewaktu pembicaraan awal memang juga bikin bingung, sewaktu Pemprov DKI dengan antusiasme berlebihan menyampaikan hal tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Pengerjaan Lintasan Hampir Selesai, Politikus Gerindra Ajak Giring PSI Jajal Aspal Sirkuit Formula E
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini juga meminta kejelasan dari pihak Formula E terkait alasan dari mengurangi kapasitas penonton dari 90 ribu ke 10 ribu yang dilakukan tanpa penjelasan yang jelas.
"Terbaca bahwa perhelatan ini tidak akan sukses, kegamangan di Pemprov DKI dan Panitia yang terlanjur sesumbar sejak awal, dan evaluasi mereka yang melihat bahwa ini program yang abal-abal tanpa perencanaan yang baik dan serba dipaksakan," ungkap dia.
Ia juga mengungkapkan bahwa berita yang menyebutkan soal tribun juga menunggu keputusan FEO sangat menyakitkan.
Apabila trek yang diputuskan FEO, tentunya masih bisa diterima. Akan tetapi tribun, yang nota bene uang rakyat Jakarta lalu diatur oleh FEO terasa mangganggu.
"Sebenarnya Pemprov saat ini bekerja menggunakan uang rakyat buat siapa? Buat rakyat yang tidak butuh Formula E atau buat FEO?," jelas dia.