Ikatan Dokter Indonesia

IDI Jakpus Tolak Stigma terkait Koleganya Manfaatkan APBA

Robbi mengatakan, dulu untuk menjadi seorang dokter mereka harus menempuh banyak tahapan.

Istimewa
Anggota IDI Jakarta Pusat Dr Robbi Ocktadinata, 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Pusat menolak keras adanya stigma terhadap koleganya yang memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja Aceh (APBA).

Stigma tersebut dinilai parsial dan tidak melihat peran IDI serta dokter secara komprehensif.

“Dokter-dokter di negara ini sudah berjuang sejak awal persiapan kemerdekaan Indonesia, di mana Dr Sutomo sebagai pendiri Budi Utomo dan para sejawat lainnya sudah sejak lama berkiprah pra kemerdekaan maupun mengisi kemerdekaan,” kata anggota IDI Jakarta Pusat Dr Robbi Ocktadinata, SpB dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/3/2022).

Robbi mengatakan, dulu untuk menjadi seorang dokter mereka harus menempuh banyak tahapan.

“Pendidikan pre klinik, pendidikan klinik, belum lagi dokter harus menempuh pengabdian menjadi dokter inpres, dan berkembang menjadi dokter PTT. Sekarang harus menempuh program internship yang sarat dengan pengabdian,” imbuhnya.

Kemudian, lanjut Robbi, peran dokter di level kementerian, rumah sakit, puskesmas dan organisasi profesi di bawah IDI, tidak terlepas dari pengabdian kepada bangsa.

Hal ini tentunya demi memajukan mutu para dokter, dan perbaikan pelayanan kesehatan.

Baca juga: 751 Dokter Indonesia Gugur Lawan Covid-19, PB IDI Bangun Monumen Pengabdian

“Apalagi di masa Pandemi COVID-19, sudah ribuan dokter dan nakes yang menjadi korban dalam pengabdiannya. Karena itu, support dari Pemerintah Provinsi Aceh dengan Rp 2 miliar itu sebenarnya tidak ada apa-apanya dengan sejumlah pengorbanan dan pengabdian para dokter di tanah air," katanya.

Ia menyampaikan, dengan adanya penyelenggaraan Muktamar XXXI IDI di Aceh pada Rabu (23/3/2022), menunjukan kepedulian Pemerintah Provinsi Aceh terhadap peran dokter dan pelayanan kesehatan di provinsi tersebut.

Baca juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dukung Pembelajaran Tatap Muka di Pesantren, Tapi Ada Syaratnya

Selain itu, menandakan keinginan dan kesiapan pemerintah Aceh untuk terus berbenah di sektor kesehatan.

“Para peserta muktamar IDI berjumlah ribuan hadir dari seluruh provinsi, seharusnya menjadi kebanggaan dan kehormatan tersendiri buat masyarakat Aceh,” katanya yang juga menjadi Ketua Pengurus Pusat Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana MPN Pemuda Pancasila ini.

Baca juga: Ini Tanggapan Pihak Jerinx SID Usai Dilaporkan ke Polisi Oleh Ikatan Dokter Indonesia

Robbi mengungkapkan, masih banyak dokter yang hidup bersahaja dalam profesinya. Kalaupun banyak para dokter yang hidup berkecukupan, itu semua juga ada proses pengorbanan dan pengabdian yang ditempuh para dokter.

"Sementara Anda sendiri belum tentu sanggup menempuh pengorbanan dan pengabdian seperti para dokter. Jangan hanya memandang dari kacamata materi, tapi perhatikan juga aspek keluhuran,” pungkas Ketua Satgas Bencana PABI Jaya ini.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved