Breaking News:

Berita Nasional

Lahannya Tiba-tiba Dipasang Patok IKN, Warga Mulai Gusar Terancam Digusur: Saya Mau Mati di Sini

Ibu dua anak ini mengaku tak mendapat pemberitahuan sebelum pematokan itu dilakukan, baik dari RT maupun lurah.

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Patok batas batas kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota negara (IKN) di Desa Bumi Harapan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim, Sabtu (19/3/2022). 

Warga lain, Yati Dahlia juga mengaku tak dapat pemberitahuan.

Dia tidak melarang pemindahan IKN ke Sepaku. Namun, ia berharap pembangunan IKN bisa lebih partisipasif.

"Kami nggak ada pemberitahuann. Enggak ada diajak bicara. Kami enggak dipanggil koordinasi masalah itu.

Lahan kami ikut kena," kata dia.

"Kita nggak melarang cuma diundanglah biar kami tahu. Kami ingin semua orang di sini dilindungi.

Sebelum ada perusahaan, orangtua saya sudah di sini," tambah dia.

Warga RT 16 Kelurahan Pemaluan, Hasan Sulaiman (75) juga menyebut patok KIPP masuk sebagian lahannya.

Meski begitu dia sudah siap melepas namun hanya sebagian jika negara membutuhkan.

“Kalau memang diambil buat negara ya sebagianlah, jangan semua,” kata dia.

Hasan punya lahan sekitar 20-an hektar yang dibeli dari warga setempat pada 2014.

Lahan miliknya itu kini ditumbuhi kelapa sawit. Sebagian sudah sertifikat hak milik (SHM), sebagian lain masih segel. Hasan juga mengaku belum mendapat sosialisasi perihal pembebasan lahan tersebut.

“Kami juga mau tinggal di sini jangan semua dibeli pemerintah. Kita enggak mau pindah, kita ada anak cucu juga yang mau tinggal,” kata dia.

Sekretaris Camat Sepaku, Adi Kustaman mengakui sosialisasi pematokan KIPP ke masyarakat belum maksimal.

Sehari sebelum dipatok, ia mengaku diundang rapat di kantor BPN/ATR Balikpapan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved