Minyak Goreng Langka

Pasokan Minyak Goreng Tetap Langka di Minimarket, Konsumen Anggap Pemerintah tak Becus

Komoditas minyak goreng kini harganya dikembalikan pada mekanisme pasar alias jadi mahal. Namun, stok di sebagian wilayah tetap langka.

Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu
Ilustrasi - Seorang pegawai Indomaret memperlihatkan stok minyak goreng tetap kosong, meski kini harga sudah naik. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Pemerintah resmi ‘menyerah’ pada kartel minyak goring, dengan menyeahkan harga pada mekanisme pasar.

Namun, pemerintah menjamin ketesediaan komoditas tersebut.

Pantauan Warta Kota justru sebaliknya, seperti yang terjadi di kawasan perumahan Graha Raya Bintaro, Kota Tangsel.

Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Mobilitas Penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Lembar Terpantau Normal

Hampir semua minimarket di kawasan perumahan itu mengalami kekosongan stok minyak goreng.

“Sudah seminggu bu taka da kiriman minyak goreng, padahal harganya sudah normal mahal ya,” ujar seorang karyawan Alfamart.

Kondisi serupa tampak di minimarket Indomaret. Rak minyak goreng dibiarkan kosong, tak diisi barang apa pun.

“Sudah lama pak tak ada kiriman, sekarang biar pun mahal juga kaga ada kiriman, kaga ada kabar dari pemasoknya,” ucap seorang karyawan Indomaret.

Sementara di pasar tradisional, Pasar Segar, minyak goring bisa dijumpai dengan harga Rp 22 per liter, sedangkan kemasan dua liter dijual Rp 45.000.

Konsumen pun tak ada pilihan, yakni terpaksa membeli dengan harga tinggi.

Baca juga: Dukung KKP Accelerate 2022, BKIPM Siapkan Verifikator Quality Assurance

“Saya butuh, ya terpaksa beli,” ujar Yanto, yang mengaku sudah mendatangi beberapa minimarket, namun kosong.

Sementara itu, di pusat perbelanjaan besar seperti Indogrosir Cikokol, Kota Tangerang, minyak goreng terlihat banyak.

Melalui pantauan Wartakotalive.com, puluhan minyak goreng kemasan dengan berbagai merk seperti Rose Brand, Tropical, Filma, Sania, Camar, dan For Vita terjaja di rak penjualan khusus minyak goreng kemasan.

Minyak goreng kemasan yang dijual tersebut berukuran dua liter dalam bentuk kemasan dan juga botol berukuran sedang.

Harga minyak goreng kemasan tersebut beragam, mulai dari Rp 43.000 hingga Rp 47.500.

Baca juga: Deklarator Koalisi Bersama Rakyat Ungkap Masa Jabatan Ideal Presiden Adalah 15 tahun

Terlihat, puluhan pengunjung berlalu-lalang untuk mencari minyak goreng kemasan, sesuai dengan merk yang diinginkan.

Para pengunjung terlihat memburu beberapa bungkus minyak goreng kemasan berukuran dua liter tersebut. 

Dea, salah seorang pengunjung yang juga memburu minyak goreng kemasan mengeluhkan, harga minyak goreng kemasan yang meroket tersebut.

Menurutnya, harga minyak goreng kemasan berukuran dua liter dengan harga nyari Rp 50.000 terlalu memberatkan masyarakat.

"Saya lihat banyak yang bilang minyak dijual lagi, makanya saya lanysung datang untuk membeli, tapi ternyata harga parah banget, hampir Rp 50.000 yang ukuran dua liter," ujar Dea.

Baca juga: Penyanyi Dina Mariana Dikabarkan Menghilang dan Belum Kembali ke Rumah, Benarkah Diculik?

"Mahal banget harga minyak goreng sekarang, menyusahkan masyarakat inimah namanya," sambungnya.

Dea mengaku bingung, dengan ketersediaan minyak goreng kemasan yang kembali muncul pada hari ini.

Pasalnya, saat ini Pemerintah Kota Tangerang tengah menggencarkan operasi pasar, guna menyalurkan kepada masyarakat.

"Saya bingung, kemarin-kemarin cari minyak susahnya minta ampun, di mana-mana langka. Tapi sekarang tiba-tiba langsung banyak yang jual minyak, jujur sama sekali nggak mengerti saya maksudmya apa ini," keluhnya.

Pengunjung lainnya, yang memborong empat buah minyak goreng kemasan, Fany menambahkan, dirinya khawatir stok ketersediaan minyak goreng kemasan kembali langka.

Baca juga: PUTIN Tangkap dan Tahan Jenderal Utama Rusia, Karena Berkhianat Bocorkan Info Intelijen ke Ukraina

Oleh karena itu, dirinya tidak keberatan dengan harga minyak goreng kemasan yang melambung tersebut. 

"Saya sengaja langsung borong minyak goreng kemasan ini, takutnya nanti malah jadi langka lagi," kata Fany.

"Meskipun harganya mahal banget, tapi saya nggak masalah, dari pada nanti stoknya langka lagi, repot lagi yang ada,” katanya.

Fany pun mengharapkan, agar Pemerintah Kota Tangerang dapat kembali menurunkan harga minyak goreng kemasan tersebut.

Selain menurunkan harga, ia juga meninginkan stok ketersediaan minyak goreng kemasan tidak lagi menjadi langka keberadaannya.

"Tolong sama pemerintah diturunkan lah harga minyak goreng kemasan ini, karena sudah mahal banget," ucapnya.

"Kalaupun diturunkan harganya, ya stoknya juga jangan sampai langka lagi, karena kemarin saya sampai stress karena langkanya minyak goreng kemasan ini," pungkas Fany. 

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi bakal mencabut peraturan Harga Eceren Tertinggi - HET minyak goreng, seiring terjadinya kelangkaan komoditas pangan tersebut di lapangan. 

Alasan dicabutnya HET minyak goreng karena saat ini, lantaran kelangkaan di berbagai daerah dan harganya banyak tidak sesuai yang ditetapkan. 

"Iya dicabut HET (hari ini). Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14 ribu per liter," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan saat dihubungi, Rabu (16/3/2022). (ver/m28)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved