Liga 1 2021
Atasi Masalah Kepemimpinan Wasit di Liga 1 2021, PSSI Berencana Menggunakan AAR Sebelum Memakai VAR
Ketum PSSI Mochamad Iriawan perintahkan kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit yang memimpin Liga 1 2021.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan perintahkan kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit yang memimpin Liga 1 2021.
Perintah itu dikeluarkan, karena ada beberapa kejadian kontroversial yang kemudian viral dan menjadi perbincangan netizen di dunia maya.
Apalagi, terkait ada kejadian kontroversial di mana gol tidak disahkan oleh wasit.
‘’PSSI bergerak cepat dengan melakukan analisa mendalam terkait kejadian tersebut dan mendapat dua sudut pandang sekaligus untuk mencari solusi,’’ kata Yunus dikutip dari pssi.org.
Baca juga: Tujuh Pemain Timnas Terpapar Covid-19, Yunus Nusi Minta Semua Klub Meningkatkan Protokol Kesehatan
Baca juga: Yunus Nusi Sekjen PSSI Sebut Egy Maulana Vikri Malam Ini Terbang Ke Singapura dari Slovakia
Baca juga: Yunus Nusi: PSSI akan Mediasi Perseteruan Tira Persikabo dan Alex dos Santos Goncalves
Sudut pandang pertama bahwa dari hasil analisa tersebut, walaupun wasit dan asisten wasit berada dalam posisi yang ideal, sulit untuk melihat kejadian itu apakah berbuah gol atau tidak.
Sebab, pandangan wasit terhalang pemain.
Sudut pandang berikutnya, PSSI melihat perlunya ditugaskan asisten wasit tambahan atau additional assistant referee (AAR) sebagai alternatif solusi.
Ke depan, PSSI juga akan menerapkan video assistant referee (VAR).
BERITA VIDEO: Mutia Ayu Kenang Momen Didampingi Glenn Fredly Saat Persalinan
"’Terkait penerapan asisten wasit tambahan, sejauh ini PSSI mengalami kendala dalam pengadaan alat-alat khusus untuk digunakan. Dalam prosesnya, PSSI telah mengedukasi seluruh wasit yang nantinya akan ditugaskan sebagai AAR pada tanggal 10-14 Februari lalu dengan mendatangkan dua orang instruktur wasit FIFA," tutur Yunus.
Menurut Yunus, peralatan yang dibutuhkan AAR sudah sampai ke Bali dan rencananya simulasi akan dilaksanakan pekan ini sehingga mulai tanggal 9 Maret sudah bisa dipakai.
"’Semoga, AAR bisa menjadi solusi sebelum kita memakai VAR,’’ tutup Yunus.