TNI AU Siapkan Pilot untuk Terbangkan Jet Tempur Dassault Rafale, Bakal Dilatih di Prancis
TNI AU menyiapkan sejumlah pilot untuk mengawaki pesawat tempur Dassault Rafale.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - TNI AU menyiapkan sejumlah pilot untuk mengawaki pesawat tempur Dassault Rafale.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, hal itu menyusul kabar pemerintah telah mengakuisisi enam pesawat tempur Dassault Rafale produksi Dassault Aviation asal Perancis.
Hal itu disampaikan Fadjar usai membuka rapat pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022 di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Waskejen PKB Usul Wacana Tunda Pemilu 2024 Dibahas di Rembuk Nasional
"Ini masih kita tindak lanjuti dengan proses yang lain, karena kita menyiapkan beberapa penerbang, tetapi kita belum tentukan jumlahnya," kata Fadjar.
Fadjar menyebut, TNI AU telah menyiapkan sejumlah kriteria yang layak untuk mengikuti pelatihan, guna mengawaki pesawat tempur Dassault Rafale itu.
Latihan bakal digelar di negeri asal pesawat tempur tersebut, yakni Perancis dan di dalam negeri.
Baca juga: Tak Ada Nama Soeharto di Keppres Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Mahfud MD: Ini Bukan Buku Sejarah
"Tetapi secara kriteria kita sudah siapkan dan yang eligible untuk bisa berangkat," ucap KSAU.
Terkait penempatan pesawat tempur Dassault Rafale, KSAU mengatakan bakal ditempatkan di skuadron TNI AU yang sudah ada.
Sebab, menurut Fadjar, penempatan pesawat tempur cukup kompleks dan beberapa persyaratan harus dipenuhi.
Baca juga: 80 WNI dan Tiga WNA Tiba di Indonesia dari Ukraina, 14 Orang Masih di Bukares karena Covid-19
"Lalu juga masalah penempatan, tentunya kita tidak akan jauh-jauh dari yang sudah ada dari sekarang."
"Karena menempatkan satuan udara cukup kompleks, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, kecuali ke depan kita mendapat perintah untuk menggelar di mana kita akan siap," papar Fadjar.
Kementerian Pertahanan berencana membeli 42 pesawat tempur Dassault Rafale dari Prancis.
Baca juga: Wasekjen PKB: Isu Presisen Tiga Periode Kini Bukan Sekadar Guyonan Politik
Selain akuisisi jet Rafale, penandatanganan kontrak enam unit tersebut juga sepaket dengan adanya dukungan latihan persenjataan dari Prancis.
Pesawat Rafale mampu melakukan serangan darat dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir.