Lingkungan
KLHK dan Keuskupan Bogor Luncurkan Gerakan Kolekte Sampah Indonesia, Begini Pesan Mgr Paskalis Bruno
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Gereja Katolik Keuskupan Bogor menginisiasi Gerakan Kolekte Sampah Indonesia.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Gereja Katolik Keuskupan Bogor menginisiasi Gerakan Kolekte Sampah Indonesia saat masa Prapaskah.
Gerakan yang merupakan perwujudan sinergi antara pendekatan agama dan kesadaran lingkungan ini juga menggandeng Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Dukungan juga diberikan Mayora Group Le Minerale, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.
Baca juga: HPSN 2022, Relawan dan Pemuda Bersihkan Sampah di Pantai Geopark Ciletuh Sukabumi
Baca juga: Pojok Literasi: Kominfo Sosialisasi Pemilahan Sampah Lewat Program Kampung Iklim di Mandalika
RD Yosef Irianto Segu, Ketua Komisi Ekologi Keuskupan Bogor, mengatakan, gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi sampah melalui pendekatan keagamaan.
Selain itu, membangun kemitraan antara gereja Katolik dengan berbagai pihak guna untuk mengembangkan Gerakan Kolekte Sampah Indonesia dalam mewujudkan pertobatan ekologis dan circular economy approach.
"Kami mengajak umat melakukan kolekte sampah sebagai bagian dari pertobatan ekologis," kata RD Yosef saat peluncuran Gerakan Kolekte Sampah Indonesia yang digelar hybrid di Gereja Katolik Paroki BMV Katedral Bogor, Kamis (3/3/2022).

Ia mengajak umat untuk memandang dan mengelola sampah sebagai bentuk upaya mencintai Tuhan, sesama dan alam sekitarnya.
Menurut Mgr Paskalis Bruno, Uskup Bogor, Gereja Katolik Keuskupan Bogor berusaha mengajak umat agar melakukan pertobatan ekologi.
"Kami menyakini iman tidak hanya terarah kepada-Nya saja, tetapi dibuktikan juga ke alam semesta, perilaku baik terhadap alam semesta. Itulah pertobatan ekologis," kata Mgr Paskalis Bruno.
Baca juga: Kurangi Dampak Perubahan Iklim, Allianz Hadirkan Program Tukar Sampah dengan Premi Asuransi
Baca juga: Pengamat Acungi Jempol Pengelolaan Sampah dengan Teknologi RDF Plant
"Kalau kita berlaku baik ke sesama kita, pasti akan berlaku baik juga pada alam semesta ini," ujarnya.
Ia mengajak supaya umat tidak hanya membuang sampah, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan agar wilayah Bogor tetap asri.
"Hal ini penting untuk Indonesia yang asri yang merupakan anugerah luar bisa dari Tuhan. Kita terpanggil untuk merawat rumah kita bersama, maka mari kita berjalan bersama merawat rumah ini," kata Mgr Paskalis Bruno.

Tahapan kolekte sampah dimulai dari memilah sampah di rumah, membawa sampah ke gereja dan memasukkannya ke dalam dropbox sebagai bentuk persembahan pada gereja.
Seksi ekologi gereja yang menerima sampah akan mencatat dan memilah sampah di dropbox, seperti memisahkan label, tutup botol dan meremukkan botol kemudian menimbang beratnya.
Keuskupan Bogor
Gerakan Kolekte Sampah Indonesia
Mgr Paskalis Bruno
Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno
Uskup Bogor
kolekte sampah
Gereja Katolik
Kegiatan Bakti BCA Tanam 1.000 Pohon Durian |
![]() |
---|
Eksibisi Langkah Membumi Menyosialisasikan Pengolahan Sampah Plastik |
![]() |
---|
Mahariah Sosok Inspiratif Penjaga Lingkungan Dari Kepulauan Seribu |
![]() |
---|
Komunitas Sea Savers Ajarkan Warga Cilincing Mengelola Sampah Plastik dengan Kreatif |
![]() |
---|
Menuju Indonesia Net Zero Carbon, DTFL Tanam Pohon Trembesi di Sepanjang 2.817 Kilometer Ruas Jalan |
![]() |
---|