Berita Jakarta

Pemilik Warteg di Mampang Prapatan Pusing Harga Tempe Tahu Alami Kenaikan

Darmo juga mengeluhkan soal stok tempe tahu yang susah ditemukan di pasar tradisional.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadan LQ
Warteg di Jalan Bangka IX B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (22/2/2022) siang. 

WARTAKOTALIVE.COM, MAMPANG PRAPATAN - Pemilik warteg di Jalan Bangka IX B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengaku pusing dengan kenaikan harga tempe tahu.

"Pusing karena itu kan gara-gara harga kedelai naik," ujar Darmo (50) selaku pemilik Warteg B9, saat ditemui pada Selasa (22/2/2022) siang.

Tidak hanya mengeluhkan kenaikan harga tempe tahu, Darmo juga mengeluhkan soal stok tempe tahu yang susah ditemukan di pasar tradisional.

Baca juga: Harga Daging Meroket, Pedagang Akan Mogok Jualan, Ikuti Langkah Produsen Tahu dan Tempe

Pasalnya, produsen tempe tahu sedang melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari sejak Senin (21/2/2022).

"Saya terakhir ambil tempe di langganan itu hari Minggu. Karena katanya Senin sampai Rabu nggak ada yang jual. Pas saya cek memang nggak ada," katanya.

"Waktu hari Minggu saya borong 20 bungkus tempe dan 50 biji tahu di langganan saya," tambah Darmo.

Sebelum harga kedelai naik, ia membeli tempe seharga Rp5.000 per bungkus, kini harganya dapat mencapai Rp6.000.

Baca juga: Setelah Perajin Tahu dan Tempe, Pedagang Daging Sapi Juga Akan Mogok Jualan

"Tempe Rp6.000 satu bungkus, sebelum kedelai naik harganya Rp5.000. Kalau tahunya Rp300 satu biji," ujar dia.

Darmo khawatir harga kedelai tak mengalami perubahan selama beberapa hari ke depan.

Hal itu tentu berimbas dengan harga jual tempe tahu di warteg miliknya yang akan mengalami kenaikan.

Misalnya harga gorengan yang biasanya dijual Rp5.000 untuk lima biji, nantinya dibanderol Rp5.000 untuk empat biji.

"Kalau pemerintah nggak turunkan harga kedelainya, kemungkinan kan lebih mahal, bisa Rp7.000-8.000 per bungkus," ujarnya.

Baca juga: Yuti Perajin Tempe di Depok Menunda Nikah, Akibat Harga Kedelai Naik

Menurutnya, tempe dan tahu merupakan menu yang wajib ada di warteg karena menu favorit bagi para pembeli.

Ia berharap pemerintah dapat menemukan solusi agar harga tempe tahu dapat kembali stabil.

"Semoga lebih murah lagi. Ya minimal stabil lah di harga Rp5.000. Jadi kita jualnya masih untung," ujar Darmo.

"Kalau misalnya harga tempe Rp7.000-8.000 satu bungkusnya, kita untungnya sedikit banget," lanjutnya. (M31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved