Jalan Satu Arah

Pengendara Kesal, Menilai Pemkot Tangerang tak Paham Kondisi Jalan Alternatif di Jalan Daan Mogot

Pengendara menuding Pemkot Tangerang asal-asalan dalam menetapkan kebijakan jalan satu arah di Jalan Daan Mogot.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
warta kota/gilbert sem sandro
Kemacetan panjang terjadi pada Jalan Raya Lio Baru, Tangerang, pada hari ke dua penerapan satu jalur di Jalan Raya Daan Mogot. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Para pengendara yang melintas pada Jalan Raya Lio Baru keluhkan kemacetan parah yang terjadi di hari kedua pemberlakuan satu jalur pada Jalan Raya Daan Mogot.

Salah seorang pengendara yang melintas pada Jalan Raya Lio Baru, Rahmat mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang belum siap menerapkan Jalan Daan Mogot menjadi satu jalur.

Baca juga: Millen Cyrus Sebut Tipe Pacarnya Seperti Deddy Corbuzier, Hanya Mengagumi atau Sampai Jatuh Hati?

Pasalnya, volume kendaraan yang memutar balik melalui Jembatan Mookervart I dan II tidak sebanding dengan luas jalan pada Jalan Raya Lio Baru.

"Jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Lio Baru ini banyak banget, sedangkan kondisi jalan Lio Baru ini saja sangat kecil, makanya macet parah jadinya di Jalan Lio Baru ini," ujar Rahmat saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin (21/2/2022).

"Menurut saya pemberlakuan satu jalur di Jalan Raya Daan Mogot ini sangat enggak efektif, karena tidak sebanding antara volume kendaraan yang melintas dengan ukuran jalan yang masih sempit," imbuhnya.

Selain itu, jumlah pengendara yang memutar balik pada Jembatan Mookervart I dan Jembatan Mookervart II yang banyak, semakin memperparah kemacetan.

Sebab, kendaraan yang memutar balik dari Jalan Raya Daan Mogot bukan hanya kendaraan kecil seperti motor dan mobil pribadi, melainkan truk serta bus yang ukurannya besar.

Baca juga: Pemprov DKI Hormati Putusan PTUN yang Mengabulkan Gugatan Korban Banjir Kali Mampang

"Kendaraan yang berputar balik di Jembatan Mookervart I dan II ini bukan hanya kendaraan kecil, tapi kendaraan besar seperti truk dan bus juga lewat dari sini, makanya kemacetab semakin parah karena itu kita harus menunggu kendaraan besar memutar balik dulu jalan yang kecil ini," kata dia.

Rahmat pun mengharapkan, agar Pemerintah Kota Tangerang dapat mengkaji ulang pelaksanaan satu jalur pada Jalan Daan Mogot tersebut.

Menurutnya, penerapan satu jalur tersebut sangat menghambat perjalanan masyarakat, terlebih saat jam sibuk, seperti pagi dan sore hari.

"Tolong untuk Pemkot Tangerang agar mengkaji ulang kebijakan satu jalur ini. Tujuan awal Pemkot Tangerang bikin begini kan supaya mengurai kemacetan di Jalan Daan Mogot, kok malah Jalan Lio Baru yang semakin macet," ucapnya.

"Kalau begini kan kelihatan banget Pemkot Tangerang belum siap bikin kebijakan ini, bukannya kemacetan hilang malah semakin parah," geram Rahmat. 

Baca juga: Pemkab Karawang Masih Tunda Pembelajaran Tatap Muka, karena 15 Guru Ditemukan Terpapar Omicron

Melalui pantauan Wartakotalive.com, Jalan Raya Lio Baru mengalami kemacetan hingga sepanjang dua kilometer, pada hari kedua penerapan satu jalur pada Jalan Raya Daan Mogot, Tangerang.

Kemacetan terjadi pada dua titik, yakni pada akses putar balik di Jembatan Mookervart I dan Jembatan Mookervart II.

Kemacetan dimulai dari simpang pertigaan Rumah Sakit Sitanala hingga jalur keluar para pengendara kembali menjadi dua arah di Jalan Daan Mogot, tepatnya pada jembatan batu ceper.

Terlihat puluhan pengendara geram dengan kemacetan yang terjadi tersebut, sambil menekan klakson motor yang diikuti oleh pengendara lain sambil berteriak 'macet'.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved