Daging Sapi

Jelang Bulan Ramadan, Pedagang di Pasar Slipi Keluhkan Kenaikan Harga Daging Sapi

Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai lebaran Iduk Fitri 2022 nanti harga daging sapi akan terus melonjak.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Miftahul Munir
Hamid, pedagang sapi di Pasar Slipi mengeluhkan kenaikan harga daging sapi jelang Ramadan ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menjelang memasuki bulan Ramadan, pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga daging sapi yang dinilai kurang wajar.

Hamid, salah seorang pedagang daging sapi mengaku kenaikan harga daging sapi terjadi secara bertahap sejak dua bulan belakangan. 

"Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp.120 ribu sampai Rp.125 ribu perkilo, sekarang sudah Rp.140 ribu perkilogramnya," kata Hamid saat ditemui, Senin (21/2/2022).

Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai lebaran Idul Fitri 2022 nanti harga daging sapi akan terus melonjak.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1443 Hijriah Jatuh pada 2 April 2022, Lebaran 2 Mei 2022

Hal itu ia katanya, berkaca pada puasa tahun lalu yang terjadi kenaikan harga menjadi Rp.150.000 sampai Rp.160.000 perkilogram.

Saat ini kata dia para pembeli mengeluhkan kenaikan daging setiap harinya.

Atas hal itu Hamid mengaku tidak bisa berbuat banyak.

Baca juga: Perluas Jaringan, PD Dharma Jaya Bakal Pasok Daging Sapi dan Ayam ke Pekanbaru

"Ya, kami juga pedagang harga segitu sangat susah ngejualnya, biasanya pembeli dapat harga sekian, kok sekarang segini, pasti malas belinya," ucap dia.

Akibat kenaikan harga, Hamid merasakan sepi pembeli dan sehari ia hanya bisa menjual sekira 20 kilogram saja.

Padahal sebelumnya ia bisa menghabiskan sekitar 40 Kg sampai 50 Kg perhari.

Baca juga: Persiapan Jelang Puasa Ramadan 2022 di Tengah Pandemi Covid-19

"Rumah makan yang kami kirimin juga ngeluh kenaikan harga, mereka bingung harus jual berapa perporsi kalau harga dagingnya naik," jelasnya.

Ia berharap kepada pemerintah bisa menekan angka daging sapi supaya harga jualnya tidak memberatkan dan membebani warga.

Baca juga: Masih Punya Utang Puasa Ramadan? Ini Batasan Bayar dan Cara Mengqadhanya

Masyarakat pastinya membutuhkan daging sapi ketika lebaran nanti dan agar semua bisa makan daging maka pemerintah harus gerak cepat.

"Ya kalau enggak bisa mengendalikan harga, kami tetap jual harga tertinggi, meski kami merasakan sedih menjual dengan harga mahal," terang Hamid.(m26)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved