Cuaca Ekstrem

BPBD DKI Siapkan Lima Langkah Antisipasi Banjir Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan

BPBD DKI mewanti-wanti warga Jakarta agar waspada akan cuaca ekstrem sepekan ke depan. Jika ingin aktivitas sebaiknya bawa payung.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Ilustrasi - BPBD DKI menerawang sepekan ke depan Jakarta dan sekitarnya akan diselimuti oleh cuaca ekstrem yang menyeramkan. 

Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktifitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut juga diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah, adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal," tambah caption tersebut.

Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi. Potensi HUJAN SEDANG-LEBAT diprediksi terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Orang nomor satu di Ibu Kota ini juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan lain-lain.

Baca juga: Nagita Slavina Sedih tak Bisa Rayakan Ultah Bareng Raffi Ahmad

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, anda dapat membaca buku saku "Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat" melalui tautan http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir

Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

Jika mengalami atau menemukan keadaan darurat, kata Anies, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112 atau menggunakan tombol darurat pada aplikasi Jakarta Aman.

"Tetap patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M, karena pandemi belum berakhir," tutup caption tersebut.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved