Gizi Buruk

Viral, Balita alami Gizi Buruk dan Ibunya HIV di Muaragembong, Dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi

Bripka Rohimah mengatakan pihaknya memberikan sumbangan kepada ARH dan Ibunya Khoirunisah (29), yang juga terkapar menderita sakit TB Paru dan HIV

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Rangga Baskoro
Muspika Kecamatan Muaragembong saat menyambangi kediaman Khoirunisah dan balita ARH. Sang ibu alami HIV dan TB Paru sementara ARH gizi buruk 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Muspika Kecamatan Muaragembong akhirnya menyambangi rumah balita laki-laki ARH (2) yang viral karena mengalami gizi buruk di Kampung Kelapa Dua, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (16/2/2022).

Humas Polsek Muaragembong Bripka Rohimah mengatakan pihaknya memberikan sumbangan kepada ARH dan Ibunya Khoirunisah (29), yang juga terkapar lantaran menderita sakit TB Paru dan HIV.

"Kami berikan bantuan lima paket sembako kepada Ibu Khoirunisah. Satu paket isinya beras lima kilogram, gula, minyak, sarden dan tepung beras," ungkap Rohimah saat dikonfirmasi, Rabu (16/2/2022).

Selain itu, unsur muspika juga mengedukasi Khoirunisah agar ia dan ARH bisa dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi sehingga lebih mudah untuk dilakukan pemantauan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

Terlebih lagi, berat badan ARH jauh di bawah normal, untuk anak seusianya.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Idris Ahmad Sebut Posyandu Berperan Penting untuk Mengatasi Gizi Buruk di Ibu Kota

Baca juga: Politisi PSI Soroti 6.000 Balita Alami Gizi Buruk di Jakarta yang Dipublikasi BPS

Yakni hanya 7,05 kilogram saja. Sedangkan seharusnya balita berumur 2 tahun idealnya memilik berat badan 10-12 kilogram.

"Kami merujuk Ibu Khoirunisah agar bisa dirawat di RSUD. Apalagi berat ananda ARH ini jauh di bawah rata-rata, kemudian ibunya juga ada penyakit TB Paru dan positif HIV. Tapi apakah diputuskan dirawat atau tidak di sana, kami belum update lagi," kata Rohimah.

Ia menambahkan sebenarnya Khoirunisah pernah berobat secata mandiri pada akhir Desember 2021 lalu, atau setelah divonis menderita TB Paru.

Baca juga: Pemkot Jakpus Panen Ikan untuk Warga Stunting dan Gizi Buruk 

Sayangnya, obat yang diberikan dokter tak pernah diminum sehingga kondisi kesehatannya semakin parah.

"Setelah didiagnosis ada TB Paru, Ibu Khoirunisah enggak pernah minum obat, kontrol ke dokter juga enggak pernah lagi. Hanya berobat alternatif saja, sehingga kesehatannya semakin menurun sampai pada tanggal 8 Januari 2022, dinyatakan positif HIV oleh puskesmas setempat," ungkapnya. (abs)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved