Gelombang Kasus Omicron
Kemenkes Perkirakan Peningkatan Omicron di Tanah Air akan Mulai Terjadi Beberapa Pekan ke Depan
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia lebih didominasi oleh kasus-kasus yang terjadi di Jawa dan Bali.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia lebih didominasi oleh kasus-kasus yang terjadi di Jawa dan Bali.
Masyarakat diharapkan tetap tenang, karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli-Agustus 2021.
“Kami memprediksi peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan setelah melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid dalam konferensi pers, Rabu (16/2/2022).
Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan.
Baca juga: Viral Video Pidato Bupati Karanganyar Tidak Peduli Covid-19, Ganjar Minta Semua Orang Taat Prokes
Baca juga: Cegah Omicron, Binda Kalimantan Tengah Vaksinasi 1.820 Orang di Delapan Kabupaten Kota
Baca juga: Siti Nadia Tarmizi Sebut Penanganan Pandemi Virus Corona Indonesia Mendapat Pujian AS dan Uni Eropa
Serta pemerintah daerah diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19 varian omicron.
"Kami berharap, masyarakat tetap waspada walaupun mungkin terjadi penurunan kasus di wilayahnya. Ingat bahwa untuk Jawa dan Bali akan ada potensi peningkatan kasus di 3 sampai 4 minggu ke depan," ujar Siti.
"Oleh karena itu, kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi,” ucap perempuan berhijab itu.
BERITA VIDEO: Golkar DKI Siap Pasang Badan demi Capreskan Airlangga Hartarto di 2024
Saat ini, Omicron sudah mendominasi varian virus Covid-19 yang bersirkulasi di masyarakat dilevel nasional maupun di level global.
Angkanya sudah mencapai 95 persen lebih.
"Hal ini penting untuk dapat kita pahami bersama bahwa penularan omicron yang jauh lebih cepat 4-5 kali lebih cepat dari delta," tutur Siti.
Kondisi tentu akan berdampak semakin banyak orang yang terinfeksi baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala.
Dalam data yang dikumpulkan bahwa orang yang telah divaksinasi pun dapat terinfeksi dan tertular Omicron.
Tetapi, memiliki gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
"Ini tentunya menunjukkan vaksinasi harus dikombinasikan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan menunjukkan bahwa vaksin yang kita pakai saat ini bermanfaat untuk mencegah infeksi dari sakit yang berat," jelas Siti.