Vaksinasi Covid19
Tak Disiplin Interval Waktu, 2,5 Juta Warga Harus Mengulang Vaksinasi Covid-19
Kasus pasien yang masuk ICU, 60 persen belum pernah divaksin, dan belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta 2,5 juta warga mengulang vaksinasi Covid-19.
Sebab, 2,5 juta warga tersebut tidak mematuhi ketentuan interval pemberian vaksin dosis satu dan dua.
Mereka belum mengakses vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan.
Baca juga: Pemerintah Tetap Tanggung Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Meski Tak Punya BPJS Kesehatan
"Yang sudah di atas 6 bulan itu harus diulang vaksinasinya, ada 2,5 juta orang."
"Cepat suruh ulangi lagi," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (14/2/2022).
Sebanyak 10 juta warga juga dilaporkan terlambat mengakses vaksin dosis kedua di atas tiga bulan.
Baca juga: Sebaiknya Lakukan Tes Antigen Atau PCR? Ini Kata Dokter Reisa
"Jadi tolong yang belum divaksinasi dosis kedua, atau belum vaksinasi, cepat divaksinasi."
"Bahwa yang belum divaksinasi dosis dua ini, yang di atas tiga bulan yang sudah terlambat itu ada 10 juta lebih," ungkap mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Hal ini penting, mengingat kasus pasien yang masuk ICU, 60 persen belum pernah divaksin, dan belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Baca juga: Menteri Kesehatan Prediksi Pekan Ini Jakarta Alami Puncak Kasus Omicron, Setelah Itu Bakal Melandai
Kemudian, 60 persen kasus kematian merupakan mereka yang belum divaksin dan belum divaksin dosis kedua.
"Jangan tunggu-tunggu lagi, jangan pilih-pilih, langsung disuntikkan."
"Karena kenapa? Iitu tadi yang masuk ICU dan yang wafat itu banyak yang belum lengkap vaksinasi," papar Budi.
Baca juga: Lima Obat Tak Dipakai Lagi untuk Pasien Covid-19, BPOM Ungkap Alasannya
Budi menyebut, terdapat tujuh provinsi yang memiliki capaian vaksinasi lengkap dua dosis 70 persen.
Dan baru empat provinsi yang vaksinasi lansianya 70 persen, yaitu Jakarta, Bali, Jogja, dan Kepri.
"Amunisi mereka kuat, kalau ada nanti datang Omicron ya yang kena insyaallah tidak masuk rumah sakit dan tidak wafat," paparnya.
Baca juga: Luhut Ungkap Anak, Cucu, Hingga Sopirnya Positif Covid-19 tapi Cepat Sembuh
Menyoal stok vaksin yang akan digunakan, mantan Wamen BUMN ini menyebut, ketersediaan vaksin saat ini lebih dari cukup.
"Kita pun berlebih vaksinnya."
"Jadi yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap vaksinasinya agar cepat terlindunginya," ucap Budi. (Rina Ayu)
VAKSINASI Covid-19 23 Februari 2023: I: 204.260.407, II: 175.118.855, III: 69.549.121, IV: 1.507.064 |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 3 Februari 2023: I: 204.260.407, II: 175.118.855, III: 69.549.121, IV: 1.507.064 |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 1 Februari 2023: I: 204.248.441, II: 175.098.146, III: 69.472.843, IV: 1.418.788 |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 31 Januari 2023: I: 204.242.755, II: 175.088.055, III: 69.438.229, IV: 1.270.004 |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 30 Januari 2023: I: 204.236.050, II: 175.075.951, III: 69.399.851, IV: 1.264.372 |
![]() |
---|