Pandemi Virus Corona

Kabar Gembira, Windhu Purnomo Sebut Penduduk Indonesia Sudah Kebal pada Covid-19

Epidemiologi Unair Surabaya Windhu Purnomo punya pandangan berbeda soal pandemi virus corona. Menurutnya, penduduk Indonesia sudah kebal.

Editor: Valentino Verry
istimewa
Epidemiologi Unair Surabaya, Windhu Purnomo, menyatakan penduduk Indonesia sudah kebal pada virus Covid-19 karena sudah banyak yang vaksin. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berbeda dengan banyak ahli epidemiologi yang khawatir pada penyebaran virus Covid-19, justru Windhu Purnomo santai menghadapinya.

Ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini mengatakan penduduk Indonesia sebenarnya sudah kebal pada virus berbahaya itu.

Sebab, program vaksinasi Covid-19 telah mencapai lebih dari 60 persen.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Pemkab Bogor untuk Sementara Larang Masyarakat Olahraga di Stadion Pakansari

Selain itu, banyak masyarakat yang sudah pernah terpapar virus Covid-19, akan memiliki kekebalan secara otomatis.

Maka, jangan heran bila saat ini masyarakat Indonesia sangat sulit diatur agar menjalankan prokes (protokol kesehatan).

Kita bisa melihat di jalan raya, banyak yang tak memakai masker, kegiatan nongkrong pun tetap berjalan.

"Kita sudah punya kekebalan hasil vaksin Covid-19. Sudah 60 persen untuk dosis kedua. Sedangkan lansia 50 persen, dan ada lagi tambahan booster," ungkap Windhu pada webinar virtual, Sabtu (12/2/2022). 

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Taman Lingkar Stadion Pakansari Bogor Masih Ditutup Untuk Umum

Menurut Windhu, ada hal yang tidak disadari oleh masyarakat, yakni mereka yang telah terinfeksi sebenarnya telah mendapatkan kekebalan secara alamiah. 

"Tahun lalu tiada sadar yang terinfeksi itu memberikan kekebalan secara alamiah,” ujarnya.

“Survei yang dilakukan Kemenkes, Kemenlu dan universitas menemukan hasil bahwa 86,6 persen sudah punya kekebalan di tingkat masyarakat," lanjutnya. 

Hal ini kata Windhu tentu menjadi sebuah kabar baik. Masyarakat telah memiliki modal sehingga tidak usah panik seperti menghadapi varian Delta. 

Baca juga: Tanggapi Polemik Formula E DKI Jakarta, Pengamat Minta KPK Tak Hanya Periksa Pihak Official, Siapa?

Sehingga, prinsipnya adalah menegakkan protokol kesehatan sebagai perisai utama.

Ia lalu meluruskan jika sedari dulu vaksin Covid-19 tidak pernah mencegah penularan.

Namun mencegah terjadinya gejala berat bila tertular.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved