Kasus Covid di Tangerang
Bupati Ahmed Zaki Iskandar Berharap Adanya Pembatasan Bisa Menekan Laju Kasus Covid-19 di Tangerang
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan terjadi kenaikan kasus di bulan Januari dibandingkan bulan Desember.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan terjadi kenaikan kasus di bulan Januari dibandingkan bulan Desember.
Hal itu dikatakan oleh Ahmed saat mengikuti rakor penanganan Covid-19 bersama Gubernur Banten Wahidin Halim dan Kepala Daerah se-Tangerang Raya. Acara ini digelar di Ruang Rapat Akhlakul Karimah Puspem Kota Tangerang, Selasa (8/2/2022).
Menurut Zaki, kenaikan tersebut sangat tinggi, apalagi di awal Februari.
Hal itu dapat dilihat dari data naiknya angka penambahan kasus positif dan Bed Occupancy Rate (BOR).
Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Nasihati Pejabat Kabupaten Tangerang Hati-hat saat Bermain Medsos
Baca juga: Viral Video Dirut Pasar Kabupaten Tangerang Pamer Uang, Bupati Ahmed Zaki Iskandar Meradang
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Masker & Vaksinas Jadi Senjata Berperang Melawan Pandemi Covid-19
Zaki berujar bahwa saat ini masih aman, karena tempat isolasi terkonsentrasi dan keterisian tempat tidur rumah sakit masih di bawah 50 persen.
"Memang di akhir Januari atau di awal hingga pertengahan Januari mengalami kenaikan kasus yang sangat cukup signifikan di Kabupaten Tangerang. Kita tidak fokus di Omicron atau Delta, tetapi yang sudah positif langsung kita isolasi atau kita rawat. Omicron atau pun Delta, mereka sama-sama positif itu perlu penanganan," tutur Zaki.
Zaki juga melaporkan bahwa Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terkonsentrasi Pemkab Tangerang saat ini sudah 93 persen lebih keterisiannya.
Sebagai antisipasinya, Pemkab juga sudah mulai mengaktifkan tempat-tempat isolasi terpadu kembali di beberapa Kecamatan seperti di Legok dan Cisauk.
BERITA VIDEO: Bawa Korek Api, ODGJ Bakar Dua Motor di Rawamangun! Agresif saat Diamankan
Dari 2 tempat isoter tersebut ada sekitar 80 tempat tidur yang bisa menampung masyarakat, terutama yang OTG atau tanpa gejala.
Sedangkan, untuk capaian vaksin berdasarkan KTP, Pemkab Tangerang sudah mencapai 91% lebih untuk vaksin kesatu dan sekitar 65% lebih untuk vaksin kedua. Untuk vaksin ketiga atau booster, capaiannya baru sekitar 2%.
Dan untuk vaksin anak-anak sudah mencapai 70% lebih.
"Sebetulnya kalau dari scoring, kita masih berada di kondisi zona kuning karena ketersediaan tempat tidur dan rumah sakit dan lain sebagainya ini masih cukup. Jadi dari scoring epidemiologi, kita masih berada di zona kuning untuk Kabupaten Tangerang," ucapnya.
Dirinya berharap dengan adanya pembatasan di beberapa lokasi kemudian operasi protokol kesehatan digalakkan lagi dan juga dilakukan pembelajaran jarak jauh. Mudah-mudahan hal tersebut akan sedikit menekan laju pertumbuhan kasus.
"Satu sampai dua Minggu ini, mudah-mudahan sudah terlihat hasilnya dan bisa turun," kata Zaki.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan rapat evaluasi dengan para Kepala Daerah Tangerang Raya tersebut dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19 di wilayah Tangerang Raya yang lonjakan kasusnya sangat tinggi.
"Tadi saya sudah mengecek seluruh Kabupaten/Kota, memang terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Tangerang Raya, tetapi semua masih dalam kondisi terkendali. Trendnya memang tinggi dibandingkan Covid yang kemarin tetapi orang yang dirawat presentasinya di rumah sakit hanya 16%, justru hanya rumah singgah dan isoter itu yang tinggi keterisiannya," ungkap pria yang akrab disapa WH itu.
Menurut Wahidin, sekarang masyarakatsudah mulai terbiasa dan tidak panik.
Wahidin juga mengakui kalau Banten sudah diserang gelombang ketiga Covid-19 semenjak masuknya varian Omicron.
Namun, Pemerintah Provinsi Banten sudah menyiapkan segala fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19.
"Kita bicara kesiapan, vaksinasi, kesiapan rumah sakit, dokter, obat-obatan, oksigen, tadi sudah siap. Akan terjadi puncak Covid-19 sebagaimana disinyalir para ahli, infrastruktur pun sudah ada pada saat Covid-19 awal-awal," terang Wahidin.