Vaksinasi Covid19
CoronaVac sebagai Booster, dapat Meningkatkan 20-30x Antibodi pada 18-59 tahun, dan Lansia
CoronaVac sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali pada lansia
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjalani protokol kesehatan (Prokes) dan vaksinasi jadi kunci untuk mencegah terkena Covid-19 khususnya varian Omicron yang tengah merebak.
Pemerintah menggunakan beberapa jenis vaksin untuk booster.
Data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa CoronaVac aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.
CoronaVac merupakan vaksin yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd. (Sinovac), dan telah diimplementasikan di 60 negara dan kawasan termasuk Indonesia.
Baca juga: Hingga Maret 2022, Vaksinasi Booster di Indonesia Pakai AstraZeneca karena Stok Melimpah
Pada simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries’ diungkapkan bahwa dosis ketiga CoronaVac sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.
Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, mengemukakan, dalam uji klinis CoronaVac di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan.
Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April – Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brazil.
“Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56 persenmenjadi 80 persen Selain itu, pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84 persen menjadi 88 persen,” ungkap Yaping Qiao PhD.
Baca juga: Binda Bengkulu Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Demi Cegah Omicron, Sasar 5.000 Dosis
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menyatakan penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia, dimana 455 merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal.
Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 setiap harinya sudah mencapai ribuan kasus.
Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat.
“Fenomena ini menunjukkan bahwa semua pihak harus tetap waspada akan ancaman Covid-19 lainnya di masa depan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi.
Update Vaksinasi Covid19 Booster Kedua Minggu 29 Januari Mencapai 201.927 |
![]() |
---|
Cakupan Vaksinasi Covid19 di Jakarta, Dosis Ketiga dan Keempat Masih Jauh dari Target |
![]() |
---|
VAKSINASI Covid-19 29 Januari 2023: I: 204.231.770, II: 175.070.617, III: 69.387.273, IV: 1.262.286 |
![]() |
---|
Vaksinasi Booster Kedua di Jakarta Per Jumat 27 Januari Sudah Diikuti 190.606 Orang |
![]() |
---|
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Maruf Amin: Kurangi Beban Subsidi, yang Kuat Bantu yang Lemah |
![]() |
---|