Berita Jakarta

Tersisa Dua Sekolah di DKI Jakarta yang Ditutup Sementara Akibat Temuan Kasus Covid-19

Ariza mengatakan bahwa terkait capaian vaksinasi peserta didik di DKI sudah mencapai 98 persen, tenaga kependidikan 90 persen.

Warta Kota
SMPN 98, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menghentikan pembelajaran tatap muka 100 persen akibat ditemukan kasus positif Covid-19, mulai Rabu (26/1/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Sebanyak 88 sekolah di DKI Jakarta sudah dibuka kembali untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di DKI Jakarta.

Diketahui sebelumnya, 90 sekolah harus ditutup sementara untuk menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen lantaran ditemukan kasus terpaparnya Covid-19.

"Terkait sekolah dari 90 yang sekolah yang sempat ditutup, sekarang tinggal dua sekolah yang masih ditutup. Kami masih melaksanakan PTM 100 persen," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Cuma Dibina dan Berstatus Saksi, Para Karyawan Pinjol Ilegal Dipulangkan, Manajer Jadi Tersangka

Baca juga: Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur dan Pemerasan di Tangsel Berawal Kenalan di Medsos

Dalam artian, tersisa dua sekolah yang masih ditutup sementara. Namun, Ariza tidak merinci kedua sekolah tersebut.

Orang nomor dua di Ibu Kota ini mengatakan bahwa mekanisme PTM sudah tertuang dalam Surat keputusan Bersama (SKB) 4 menteri dengan mempertimbangkan level PPKM.

"Karena sesuai syaratnya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PPKM harus level 1 atau 2. Jakarta level 2," jelas dia.

Baca juga: Danjen Kopassus Tegaskan Eggi Sudjana Bukan Keluarga Korp Baret Merah: Dia Tak Ada Kontribusi

Politikus partai Gerindra ini juga mengatakan bahwa terkait capaian vaksinasi peserta didik di DKI sudah mencapai 98 persen, tenaga kependidikan 90 persen.

"Peserta didik 98 persen, tenaga pendidikannya 90 persen, berarti memenuhi syarat. Lansianya disarankan 50 persen, Jakarta di atas 71 persen yang sudah divaksin. Jadi sekali lagi kita tetap memberlakukan, tidak bermaksud mengabaikan peningkatan Covid atau Omicron terlebih saudara-saudara harus memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak kita," jelas dia. 

Pesan Prof Wiku

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito, meminta sekolah segera menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) minimal dua pekan, jika ditemukan adanya siswa atau guru yang terpapar virus Covid-19.

Cara itu ditempuh untuk menyelamatkan siswa dan guru lainnya dari paparan virus berbahaya tersebut.

Jika penghentian aktivitas PTM kurang dari dua pekan, dimungkinkan virus Covid-19 masih beredar di wilayah sekolah itu.

Kebijakan PTM 100 persen masih berlangsung hingga kini, meski virus Covid-19 varian Omicron kian melonjak.

Baca juga: Calon Pengganti Rafael Benitez, Vitor Pareira Tunggu Keputusan Everton

Pemerintah tampak tak khawatir dengan keadaan sekarang, dan anggap enteng.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved