Kasus Covid19

Satgas Covid-19 Kota Depok Was-was Lihat Perkembangan Kasus yang Kian Banyak

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengaku was-was melihat perkembangan kasus yang kian melonjak. Jika dibiarkan akan berbahaya.

Penulis: resign | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/ Muhamad Fajar Riyandanu
Ketua Satgas Covid-19 Depok, Dadang Wihana, khawatir pada perkembangan kasus di wilayahnya. Dia memprediksi akan diterapkan PPKM. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyebut ada delapan sekolah di Kota Depok yang ditutup sementara.

Hal ini menyusul adanya kasus konfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut.

"Delapan sekolah, enam sekolah umum dan dua sekolah boarding," kata Dadang saat dihubungi, Rabu (26/1/2022), siang.

Baca juga: Kecamatan Senen Libatkan Perguruan Tinggi untuk Menyukseskan Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Selain penemuan kasus di sekolah, Satgas juga mendapat laporan bahwa adanya penemuan kasus Covid-19 di area perkantoran.

"Kalau untuk SOP yang sudah jalan, ketika ada kasus (di perkantoran) langsung disinfektasi. Seperti itu untuk mitigasi," sambung Dadang.

Menurut laporan harian Dinas Kesehatan Kota Depok, ada penambahan 248 kasus baru Per tanggal 25 Januari. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam dua minggu terakhir.

Selain itu, karena adanya lonjakan peningkatan kasus, Satgas juga menyiapkan lokasi isolasi terpadu di sejumlah Rumah Sakit.

Baca juga: Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Imlek Tahun Macan Air di Kota Bekasi

Dadang menduga, adanya lonjakan peningkatan kasus Covid-19 di Kota Depok dipengaruhi oleh peningkatan kasus di area Jabodetabek.

"Karena dipengaruhi di wilayah Jabodetabek naik, pasti berpengaruh ke kabupaten dan kota lain," jelasnya.

Dadang pun belum bisa memastikan apakah peningkatan kasus Covid-19 terjadi pada varian Omicron atau Delta. "Kami masih nunggu hasil yang saat ini kami kirim sampel nya ke pusat, lebih kurang semingguan baru keluar hasilnya," ujarnya.

Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19, Dadang menyebutkan ada kemungkinan perubahan level PPKM di Kota Depok. "Sangat mungkin, karena positivity rate kita naiknya cukup drastis dari 1,03 ke 4,3," ungkapnya.

Baca juga: Akibat Mengalami Epilepsi, Sopir Mobil Mercy Tabrak Tujuh Kendaraan di Jalan Prapanca

Jika level PPKM di Kota Depok naik ke level 3, mala sejumlah aturan pengetatan aktivitas masyarakat kembali diberlakukan. Seperti diberlakukannya PTM terbatas 50 persen dan pembatasan aktivitas di pusat perbelanjaan.

"Sebetulnya, di dashboard Kemenkes saat ini, Depok itu berada di level 3. Kalau level 3, PTMT kapasitas 50 persen. Lalu pusat perbelanjaan itu dibatasi kembali. Misalnya anak-anak tidak bisa masuk," tukas Dadang.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved