Lansia Dikeroyok di Cakung
Pengeroyokan yang Membuat Seorang Lansia Tewas di Cakung Diawali dari Senggolan di Jalan Pulokambing
Seorang lansia berusia 88 tahun, dalam insiden pengeroyokan yang diawali dari senggolan kendaraan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Seorang lansia berusia 88 tahun tewas dalam insiden pengeroyokan yang diawali dari senggolan kendaraan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan membeberkan kronologi insiden pengeroyokan berdarah itu yang terjadi di Jalan Pulokambing, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) pukul 02.00 WIB.
Zulpan mengatakan bahwa saat ini kepolisian sudah memeriksa 14 saksi yang diduga terlibat dalam pengeroyokan.
Dari keterangan sementara para saksi, peristiwa diawali dari mobil korban yang menyerempet seorang pengendara.
Kemudian, pengendara tersebut mengejar mobil korban sambil meneriaki maling.
Baca juga: Keluarga Duga Pengeroyokan yang Tewaskan Lansia di Cakung Direncanakan dan Ada Dalangnya
Baca juga: Teriakan Maling yang Membuat Lansia Tewas, Diawali dari Serempetan Kendaraan di Jalan
Baca juga: Satu Pelaku Pengeroyokan Pria Lansia di Cakung Dibekuk Polisi
Teriakan maling memicu pengendara lain ikut mengejar mobil korban.
Lalu, mobil korban dihentikan warga dan korban dipukuli oleh para pelaku hingga tewas.
"Saat ini saksi yang diduga melakukan provokasi meneriaki maling sudah akui perbuatannya dan kami tahan untuk pemeriksaan. Statusnya saat ini masih saksi," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).
Menurut Zulpan, dari 14 saksi itu satu orang inisial R sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Tersangka R merupakan pelaku pengeroyokan terhadap korban.
BERITA VIDEO: Sea World Gelar Pertunjukkan Barongsai Underwater, Representasi Elemen Air dan Api
Namun, R bukanlah orang yang memulai meneriaki korban maling.
Sementara pelaku yang meneriaki maling masih bertatus sebagai saksi dan ditahan untuk pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, seorang lansia inisial HM (88) meregang nyawa usai dipukuli massa karena diteriaki mencuri mobil.
Informasi itu awalnya dibagikan oleh akun Instagram @updateinfojakarta. Dalam video terlihat pengendara motor mengejar sebuah mobil.
Orang yang memvideokan terdengar meneriaki maling ke arah mobil sambil mengejar pengendara.
Teriakan itu hingga membuat pengendara motor lain mengejar mobil tersebut.
Kemudian sebuah mobil polisi ikut mengejar mobil tersebut.
Bahkan, terdengar bunyi letusan senjata api di dekat mobil tersebut.
Disebutkan peristiwa terjadi di Jalan Pulo kambing, kawasan Cakung Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.
"Terduga pelaku yang belum diketahui jelas identitasnya ini, dikabarkan mencuri sebuah mobil di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian, massa yang mengetahui adanya pencurian tersebut langsung mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap di Kawasan Pulogadung," tulis unggahan itu.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi, mengatakan bahwa informasi itu dipastikan salah.
Tidak ada insiden pencurian mobil yang memicu massa mengejar korban.
Saat itu kata Ahsanul, massa terprovokasi pengendara yang berteriak maling ke pengendara mobil.
Padahal, mobil tersebut dikejar lantaran mengebut di jalan raya.
"Bukan pencurian, jadi informasi dari Tebet atau Pulogadung dia bawa mobil mengebut diteriaki maling hingga dikejar," kata Ahsanul, Minggu (23/1/2022).
Sampai akhirnya ketika mobil berhasil dikepung massa, korban yang merupakan pengemudi dikeroyok oleh massa.
Insiden pengeroyokan itu membuat korban meninggal dunia.
Saat polisi memeriksa, mobil yang dibawa bukan curian melainkan merupakan milik korban sendiri.
"Orangnya meninggal, jadi kami enggak tahu kenapa korban mengebut, jadi masih didalami," kata Ahsanul.
Ahsanul juga membenarkan ada satu mobil polisi yang sempat mengejar mobil korban.
Pengejaran dilakukan lantaran adanya massa yang berteriak maling ke mobil tersebut.
Saat ini, ujar Ahsanul, pihak Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur masih mendalami kasus tersebut.
Polisi masih mencari para pelaku pengeroyokan terhadap HM.
"Baru kami lidik. Masih kami cari pelakunya," tandasnya.