Berita Regional

Novianti Maulani Pilih Mundur dari Pengurus PDIP, Martabatnya sebagai Orang Sunda Direndahkan

Novianti mengambil keputusan itu buntut adanya statmen dari Arteria Dahlan yang dinilai sudah sangat merendahkan martabat suku Sunda. 

Editor: Feryanto Hadi
Tribun Jabar
Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Subang, Novianti Maulani, saat memberikan keterangan kepada TribunJabar.id belum lama ini 

Bahkan, kata akademisi dari Universitas Esa Unggul itu, perolehan suara PDIP di Jawa Barat akan merosot akibat kasus tersebut.

Padahal, pada 2019 lalu, perolehan suara partai berlogo kepala banteng itu terbanyak kedua di Jawa Barat setelah Gerindra.

"Suara PDIP terbanyak kedua di Jawa Barat pada tahun 2019, diperkirakan akan terjun payung pada Pileg 2024," tuturnya.

Baca juga: 20 Persen Jemaah Umrah Perdana Indonesia di 2022 Positif Covid-19, Varian Belum Diketahui

Hal itu dapat terlihat, kata Jamiluddin, dari munculnya tagar #SundaTanpaPDIP yang ramai di medsos, serta respons beberapa warga hingga public figure Jawa Barat.

Dirinya menilai, Arteria Dahlan setidaknya harus melayangkan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyinggung perasaan warga Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda.

"Gejala ke arah itu terlihat dari reaksi berbagai elemen warga Sunda yang meminta Arteria meminta maaf."

Baca juga: 87 Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19, Kemungkinan Tertular di Perjalanan

"Bahkan di media sosial muncul tagar #SundaTanpaPDIP," ucapnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melayangkan peringatan kepada seluruh pengurus hingga kader partai, agar tak sembarangan dalam berkomunikasi, terlebih di ranah publik.

Menurut Hasto, apa yang diucapan Arteria Dahlan yang mempersoalkan Kepala Kejaksaan Tinggi (kajati) berbahasa Sunda dalam rapat, bisa jadi pelajaran besar bagi seluruh partai.

Baca juga: UU IKN Dibuat dalam Waktu 43 Hari, Bivitri Susanti: Jangan Sampai Kita Jadi Makin Terbiasa Buru-buru

"Bagi PDI Perjuangan, ini juga menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota dan kader partai untuk dalam politik itu hati-hati berbicara," cetus Hasto di sela peringatan HUT ke-49 PDIP dan Ketua Umum Megawati Sukarnoputri di Bali, Sabtu (22/1/2022).

Hasto juga mengaku DPP PDIP telah menerima permintaan maaf dari Arteria secara langsung.

Bahkan, Hasto melihat kesungguhan Arteria dalam permohonan maaf yang disertai penyesalan tersebut.

"Saya sendiri ketika memanggil yang bersangkutan sudah melihat bagaimana keseluruhan penyesalan itu tampak dalam diri Saudara Arteria Dahlan," ungkapnya.

Hasto menyadari, membangun kedisiplinan termasuk disiplin dalam berbicara menjadi tugas partai untuk membina anggotanya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved