Sekjen PDIP Bilang Jokowi Kenal Luar Dalam dengan Maruli Simanjuntak yang Ditunjuk Jadi Pangkostrad

Penunjukan Maruli itu dinilai karena orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Yaspen Martinus
Tribunnews.com
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menunjuk Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). 

WARTAKOTALIVE, BALI - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menunjuk Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Penunjukan Maruli itu dinilai karena orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih, Maruli merupakan menantu Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah, Legislator PAN Minta Pemerintah Tak Jual Aset Gedung di Jakarta

Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, melihat rekam jejak Maruli yang pernah menjadi Danpaspampres, menjadi bukti memang dekat dengan Jokowi.

"Karena tugasnya sangat penting, TNI menjaga keselamatan bangsa dan negara kedaulatan rakyat, keutuhan negara."

"Sehingga hubungan-hubungan yang sudah terjalin itu justru menunjukkan Presiden mengenal luar dalam tentang kepemimpinan dari jajaran strategis di seluruh TNI," kata Hasto di sela rangkaian HUT Ke-49 PDIP di Bali, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: 20 Persen Jemaah Umrah Perdana Indonesia di 2022 Positif Covid-19, Varian Belum Diketahui

Hasto menilai penunjukan Maruli merupakan bagian dari konsolidasi politik pertahanan negara.

"Dan itu merupakan bentuk dari konsolidasi di dalam menjalankan politik pertahanan negara yang dilakukan oleh Presiden," jelas Hasto.

Hasto berharap dengan terpilihnya Pangkostrad penganti Jenderal Dudung itu, bisa membawa perubahan berarti bagi profesionalisme TNI sera pertahanan negara.

Baca juga: 87 Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19, Kemungkinan Tertular di Perjalanan

"PDIP berharap bahwa dengan diisinya jabatan Pangkostrad tersebut, TNI dapat meningkatkan terus profesionalismenya, dapat meningkatkan patriotismenya bagi bangsa dan negara," harap Hasto.

Hasto juga meminta penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad tak dipolitisasi.

"Jangan sampai penempatan jabatan strategis tersebut justru dipolitisasi, karena pertimbangan-pertimbangan politik praktis," ucap Hasto.

Baca juga: UU IKN Dibuat dalam Waktu 43 Hari, Bivitri Susanti: Jangan Sampai Kita Jadi Makin Terbiasa Buru-buru

Hasto menjelaskan, TNI adalah milik negara. Karena itu, yang dilakukan adalah politik pertahanan negara.

"Dengan pemahaman sejarah TNI yang berasal dari rakyat dan tugas yang sangat penting mengingat tantangan keamanan ke depan," papar Hasto.

Kata Hasto, tantangan pertahanan serta keamanan ke depan juga tidak ringan.

Baca juga: Kemensetneg Belum Jawab Usulan Pembentukan Kortas Tipikor Polri

Konflik di Laut Tiongkok Selatan dan ketegangan yang ada di timur tengah, menjadi bagian penting Indonesia untuk terus menyiapkan dirinya di dalam membangun kekuatan dan pertahanan.

"Mampu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah itu," ucapnya. (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved