Kesehatan

Prosedur Pembekuan Sel Telur yang akan Dilakukan Luna Maya hingga Komplikasinya

Untuk menjaga kesuburan, Luna Maya memutuskan untuk membekukan sel telur. bagaimana prosedurnya? Berikut penjelasannya

Klik Dokter
Seluk beluk pembekuan sel telur yang akan dilakukan Luna Maya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ditengah kesuksesannya sebagai seorang aktris, Luna Maya dikabarkan melakukan pembekuan sel telur

Hal tersebut Luna Maya katakan dalam postingan video di sosial media. Langkahnya membekukan sel telur membuat dirinya dibanjiri pujian dari warganet. 

Luna Maya buka suara. Ia membenarkan perihal dirinya yang membekukan sel telur ditengah usianya yang sudah matang dan belum menikah. 

"Itu normal aja. Seperti sedia payung sebelun hujan aja," kata Luna Maya ketika ditemui disela-sela gala premiere film Ben & Jody di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022) malam. 

Lalu apa tujuan dari pembekuan sel telur itu ? 

Baca juga: Luna Maya Membekukan Sel Telur Saat Usianya Sudah Matang Menikah, Untuk Apa?

Pembekuan sel telur adalah prosedur pembekuan dan pengawetan sel telur wanita dengan tujuan menjamin kesuburan wanita di kemudian hari saat dirinya siap untuk mengandung

Kehamilan pertama kali yang berhasil dari sel telur yang dibekukan dicatat pada tahun 1986. 

Kenapa pembekuan sel telur diperlukan?

Pembekuan sel telur dilakukan bila seorang wanita belum siap mengandung namun ingin memastikan dirinya tetap bisa hamil dengan sehat dan normal di kemudian hari.

Tidak seperti pembekuan embrio, pembekuan sel telur tidak memerlukan sperma karena sel telur tidak dibuahi sebelum dibekukan.

Siapa yang membutuhkan pembekuan sel telur?

Orang yang mungkin dapat mempertimbangkan prosedur pembekuan sel telur adalah orang yang:

1. Mengalami kondisi kesehatan tertentu yang mengganggu kesuburan seperti: anemia sel sabit, penyakit autoimun seperti lupus, dll

2. Mengalami kanker dan akan menjalani terapi kemoterapi/radiasi yang mempengaruhi kesuburan.

3. Kemoterapi/radioterapi dapat mempengaruhi kualitas sel telur, oleh karena itu menjalani prosedur pembekuan sel telur mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk menjamin kemungkinan dapat mengandung di masa mendatang.

4. Menjalani fertilisasi buatan seperti fertilisasi in vitro.

Baca juga: Anak Perempuan Belum Haid Usia 15 Tahun Harus Diperiksa, Agar Kasus Hipospadia Bisa terdeteksi

Anda ingin menunda kehamilan di usia yang lebih tua. Proses penuaan mempengaruhi kualitas sel telur.

Oleh karena itu mengambil sel telur dan membekukannya di usia yang relatif lebih muda mungkin dapat menjamin kehamilan yang normal dan sehat di masa mendatang.

Apa saja persiapan sebelum menjalani pembekuan sel telur?

Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani pembekuan sel telur adalah:

-Melakukan banyak riset mengenai pusat layanan kesehatan yang mampu melakukan pembekuan sel telur dan yang angka keberhasilannya tinggi

- Menyiapkan biaya karena prosedur ini tidak ditanggung asuransi kesehatan dan biayanya pun cukup mahal

-  Beritahukan kepada dokter bila Anda mengalami penyakit tertentu dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin

- Diskusikanlah manfaat dan risiko prosedur dengan dokter Anda

Sebelum menjalani prosedur ini, dokter akan meminta Anda menjalani pemeriksaan laboratorium darah untuk skrining seperti: pemeriksaan:

- Cadangan indung telur (tujuannya untuk menentukan jumlah dan kualitas sel telur, konsentrasi hormon FSH dan estradiol dalam darah pada hari ketiga haid

- USG untuk mengevaluasi kondisi indung telur

- Pemeriksaan penapisan terhadap infeksi menular.

Bagaimana pembekuan sel telur dilakukan?

Secara garis besar prosedur pembekuan sel telur dibagi menjadi: stimulasi, pengambilan sel telur, dan pembekuan sel telur.

Stimulasi sel telur

Pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi sel telur
Pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi sel telur (istimewa)

Anda akan diberikan obat hormon sintetik untuk merangsang pelepasan sel  telur yang banyak.

Obat-obatan yang diberkan biasanya dalam bentuk suntikan.

Selama fase stimulasi, dokter akan melakukan evaluasi berupa pemeriksaan darah untuk menilai respons tubuh Anda terhadap obat perangsang indung telur.

Pemeriksaan yang dilakukan untuk evaluasi meliputi pemeriksaan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Dokter juga mungkin merekomendasikan pemeriksaan USG untuk menilai bagian dalam indung telur dan memonitor perkembangan sel telur.

Pengambilan sel telur

Ilustrasi - Sel telur wanita untuk dibuahi
Ilustrasi - Sel telur wanita untuk dibuahi (istimewa)

Prosedur ini dilakukan dengan pembiusan. Dokter akan melakukan USG transvaginal  (probe USG dimasukkan ke dalam vagina) untuk mengidentifikasi folikel sel telur yang telah matang.

Sebuah jarum kecil kemudian dimasukkan secara perlahan ke dalam vagina sampai ke indung telur untuk pengambilan sel telur.

Alat pengisap dihubungkan dengan ujung jarum tersebut.

Ketika jarum telah sampai pada folikel, alat penghisap tersebut dinyalakan untuk membantu penghisapan sel telur.

Prosedur ini dilakukan beberapa kali untuk mengambil banyak sel telur.

Pembekuan sel telur

Segera setelah berhasil diambil, sel telur akan didinginkan sampai suhu di bawah 0 derajat.  

Yang perlu Anda perhatikan setelah prosedur pembekuan sel telur adalah:

- Setelah pengambilan sel telur Anda mungkin mengalami kram perut. Anda juga mungkin mengalami sensasi begah dan penuh pada perut selama beberapa hari sampai minggu setelah prosedur.

- Anda dapat melakukan aktivitas  seperti biasanya dalam 1  minggu setelah prosedur pengambilan sel telur. Hindari hubungan intim tanpa pengaman untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

Segera hubungi atau berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami kondisi berikut setelah pengambilan sel telur:

- Demam yang lebih tinggi dari 38.6 derajat celcius
- Nyeri perut berat
- Penambahan berat badan lebih dari 0.9 kg dalam 24 jam
- Perdarahan vagina yang banyak (sampai harus mengganti pembalut lebih dari 2 kali dalam satu jam)
- Kesulitan buang air kecil

Komplikasi 

Apa saja komplikadi pembekuan sel telur?

Penggunaan obat hormonal dapat menyebabkan pembengkakan indung telur dan rasa nyeri setelah ovulasi atau pegambilan sel telur. Kondisi ini disebut sebagai sindrom hiperstimulasi indung telur.

Gejalanya meliputi: nyeri perut, rasa penuh atau begah pada perut, mual, muntah, dan diare.

Pengambilan sel telur dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, atau masalah pada usus, kandung kemih, atau pembuluh darah

Prosedur ini tidak dijamin 100 persen keberhasilannya untuk kehamilan di masa mendatang.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved