Pembelajaran Tatap Muka

Politisi PSI Desak Anies Baswedan Segera Cabut Kebijakan PTM untuk Selamatkan Siswa dan Guru

Politisi PSI William Aditya Sarana menyoroti kebijakan Anies Baswedan yang tak juga menghentikan PTM, meski guru dan siswa pada kena Omicron.

Ricky Martin Wijaya
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana prihatin melihat jumlah siswa dan guru yang terpapar virus Covid-19 makin banyak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk mencabut kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dan mengubahnya menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) via online.

Upaya ini dilakukan untuk menyikapi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah yang dinilai cukup mengkhawatirkan.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana. Pria yang baru pertama kali duduk di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini menyarankan Anies agar mengkoordinasikan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah dengan pemerintah pusat.

Baca juga: Jawab Kebutuhan Pameran Pendidikan Berkelas Dunia, Binus University Gelar BEVE Hybrid Edition 2022

“Kita (DKI Jakarta) ini pusat penyebaran, jadi sulit dibendung, karena kita ini tempat pertemuan semuanya dari berbagai daerah penyangga. Orang datang ke Jakarta, sehingga populasi kita lebih padat, maka kewaspadaan pun harus lebih tinggi,” ujar Willliam berdasarkan keterangannya pada Rabu (19/1/2022).

Menurut dia, kebijakan PTM di tengah naiknya kasus Covid-19 di sekolah dan merebaknya varian Omicron di Jakarta cukup membahayakan. Dia khawatir, Omicron justru menyebar ke sekolah, sehingga makin banyak warga sekolah yang terpapar Covid-19.

“Kami kira ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dan kami tentu ingin PTM kembali terlaksana, namun pengawasan prokes harus berjalan lebih baik,” kata William dari Komisi A DPRD DKI Jakarta.

Gubernur DKI Anies Baswedan.
Gubernur DKI Anies Baswedan. (Istimewa)

William mengingatkan Anies untuk kembali fokus pada penanganan pandemi. Menurutnya, penanganan Covid-19 akan jadi penentuan langkah politik Anies selanjutnya.

Dia lalu menyindir Anies yang sibuk mengurus alat pengeras suara atau sound system di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Demi mengecek kualitas alat tersebut, Anies bahkan sampai menghadirkan sejumlah band musik, salah satunya Nidji.

"Pak Gubernur, kami paham Bapak butuh monumen, JIS dan Formula E, namun yang terpenting penanganan ini baik. Omicron turun, elektabilitas Bapak pasti naik,” ucapnya.

“Menurut kami, ini kunci langkah Pak Gubernur selanjutnya. Kami harap tugas utama tidak lupa. Tugas Gubernur bukan hanya bangun stadion, sirkuit, dan sumur, yang jauh lebih penting melindungi segenap keselamatan warga. Kami harap, sekali lagi, fokus,” lanjutnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved