Pilpres 2024
Erick Thohir Datang ke Markas PDIP, Ini Penjelasan Sekjen PDIP soal Pilpres 2024
Menteri BUMN Erick Thohir terus bermanuver jelang Pilpres 2024. Kali ini, Erick mengunjungi markas PDIP untuk mengikuti seminar bertema kopi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Belakangan ini Menteri BUMN Erick Thohir bergerak lincah ke parpol besar. Hal itu tentu menimbulkan tanda tanya besar, ada apa?
Jika sebelumnya Erick merapat ke Banser NU, organisasi sayap PKB, kali ini ke PDIP.
Wartawan dan publik pun bertanya-tanya, ada urusan apa Erick mengunjungi Gedung Sekolah PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Mendekam di Rutan KPK, Begini Kondisi Rahmat Effendi Saat Ini
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan hadirnya Erick, bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dalam acara partainya memang terkait dengan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Namun, bukannya menyangkut pencalonan di pilpres, tapi kehadiran mereka adalah demi membangun legacy atau warisan prestasi Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin bersama PDIP.
Hal itu disampaikan oleh Hasto dalam konferensi pers bersama ketiga menteri sebelum mengikuti webinar "Dialog Kopi Tanah Air" yang digelar PDIP.
Ketiga menteri hadir sebagai pembicara bersama Aktivis Komunitas Kopi dan pelaku usaha hulu dan hilir kopi seperti Eko Purnomosidi dari Sunda Hejo, Tri Yono dari Koperasi Baroqah Kerinci, Irvan Helmi dari Anomali Coffee, dan Abubakar Dicky sebagai Co-Founder Kopi Kalyan.
Di awal sesi, Hasto sempat ditanya oleh wartawan soal keberadaan Erick dan dua menteri lainnya terkait Pilpres 2024.
Dan jawabannya ke wartawan kemudian sudah diceritakannya saat sesi makan siang kepada para menteri itu.

"Saya jawab dengan pilpres tentu saja sangat terkait," kata Hasto sambil tertawa.
"Mengapa sangat terkait? Karena kalau ketiga menteri ini, baru tiga menteri saja ya, didorong kemudian mampu melakukan sinergi untuk kepentingan rakyat, maka ini akan membuat legacy dari Pak Presiden Jokowi, sehingga Pilpres 2024 akan dijalankan dengan baik, karena kerja dan konsolidasi kerjasama dari seluruh jajaran pemerintahan negara kita,” katanya.
“Dan PDI Perjuangan tentu saja memberikan dukungan sepenuhnya," tambah Hasto.
Hasto menambahkan, saat ini yang diperlukan adalah konsolidasi nasional.
Berbicara Pilpres, bagi PDIP bukan hanya soal calon presiden-calon wakil presiden.
Di PDIP, siapa sosok yang akan dicalonkan akan disampaikan pada saatnya oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Bicara Pilpres itu bukan hanya bicara calon presiden atau calon wakil presiden. Itu nanti. Itu Bu Mega dalam mekanisme demokrasi kami,” katanya.
“Tapi yang penting adalah bagaimana kita menyiapkan peristiwa demokrasi tersebut dengan bersama-sama berkontestasi ke bawah, di tengah rakyat, untuk berjuang meningkatkan kemajuan bagi bangsa dan negara," tambah Hasto.

Menurut Hasto, PDIP mengajak ketiga menteri terlibat di acara itu demi mendorong berharap seluruh sinergi serta koneksitas.
Sehingga pandemi ini bisa dilewati dengan baik, terutama dari dampak ekonominya. Sektor yang dibahas kali ini adalah soal kopi.
"Agar Pak Erick, kemudian Pak Teten, dan Ibu Siti Nurbaya ini dapat bersama-sama mengatasi pandemi dengan cara mendorong perekonomian rakyat termasuk melalui kopi,” katanya.
“Di mana dengan kopi ini menunjukkan nasionalisme dari Indonesia, karena kebutuhan kopi dunia itu sekarang dari Indonesia ternyata daya leveragenya luar bisa," imbuh Hasto.
"Pak Erick, Pak Teten, kemudian Ibu Siti Nurbaya kami undang terkait dengan upaya menggelorakan kebangkitan perekonomian rakyat melalui kopi tersebut," katanya.
Baca juga: Pengamat Prediksi Jenderal Dudung Abdurachman Bakal Dipinang Parpol Besar untuk Maju di Pilpres 2024
Menurut Hasto, kalau pemerintahan Presiden Jokowi mampu membuat legacy di tengah pandemi maka mendorong pergerakan ekonomi rakyat.
"Ini merupakan hal yang baik bukan hanya bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi PDI Perjuangan," pungkas Hasto.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi, Monisyah, saat focus group discussion (FGD) Kebangsaan bertema ‘Perlunya Spirit Nasional Dalam Membangkitkan Perekonomian Bangsa’ yang dibidani oleh Forum Komunikasi Kebangsaan Indonesia (FKKI), di Jakarta, Minggu (16/1/2022), minta rakyat jeli saat memilih Presiden RI mendatang.
"Untuk itu, dibutuhkan leadership yang kuat dalam mengawal tumbuh kembalinya ekonomi secara nasional," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Ilmu Politik Bangsa (LPIPB) ini.
Monisyah bersyukur saat ini menteri-menteri yang mengurus ekonomi Indonesia cukup piawai dalam mencermati kondisi, sehingga keuangan negara tidak sampai amblas ke titik nadir.
Dua orang diantaranya Erick Thohir dan Sri Mulyani.
Baca juga: Siap Menangkan Ganjar-Puan, LGP Se-Maluku Gelar Rakerda dan Terima SK
Khusus Erick Thohir, Monisyah menilai, sejauh ini mampu melakukan pembenahan di lingkup BUMN.
"Dengan tagline 'AKHLAK BUMN', Erick telah mampu membuat 100 lebih BUMN mampu berkontribusi positif bagi negara, tidak hanya memberi pemasukan, tapi juga menjadi penggerak penanganan Covid-19," kata Monisyah.
K.H. Rizal Maulana Wakil Ketua Umum Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI) dalam FGD itu mengatakan, prinsip AKHLAK merupakan implementasi dari profesionalitas serta kereligiusitasan seseorang.
"Pak Erick mengerti betul bila semua BUMN menerapkan konsep ber-AKHLAK, maka akan terjadi peningkatan kinerja yang tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian secara massif," ujarnya.
Pendeta Beni Siwi dari Gereja Bethel Indonesia di Sunter mengatakan, dengan akhlak yang baik, menjadi keniscayaan bagi seseorang untuk maju dan berkembang.
"Sosok Pak Erick begitu nasionalis dan mengedepankan profesionalitas dalam membangun bangsa. Ini yang kita butuhkan agar bangsa ini maju," tukasnya.
Mulyadi Ketua Umum Seknas Ganjar mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang mampu menjadi penggerak ekonomi.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja Erick Thohir. Ini sosok yang tepat kedepan untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai pemimpin di negara ini," ujarnya.
Perwakilan mahasiswa yang hadir pada FGD tersebut, Facrizah Fauziah menilai Erick terus mendorong kaum milenial untuk maju dan berkembang. Berbagai kesempatan untuk maju dibukakan lebar-lebar.
"Ini menjadi sinyal bagus, di mana pemerintah memberi ruang cukup bagi generasi milenial," ujar Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Jakarta ini.