Gagas Fitur SafeLater, Tiga Mahasiswa FMIPA UI Juara Pertama Cigna Innovation Challenge 2021

Tiga mahasiswa Fakultas MIPA UI angkatan 2020 menjadi juara pertama ajang Cigna Innovation Challenge 2021. Ketiganya menghadirkan fitur SafeLater.

istimewa
Tiga mahasiswa FMIPA UI raih juara pertama di ajang Cigna Innovation Challenge 2021. Ketiganya gagas fitur SafeLater pada asuransi jiwa. 

WARTAKOTALIVE.COM - Tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), yakni Dylan Arlen Tunggatama, Carissa Angelina Susanto, dan Intan Juwitahari, menggagas suatu fitur digital yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna aplikasi e-commerce untuk metode pembayaran paylater.

Fitur yang diberi nama SafeLater ini memiliki konsep yang diadopsi dari asuransi pinjaman di bank, yaitu produk asuransi.

“Konsep fitur ini memberikan jaminan kepada kreditur jika terjadi risiko gagal bayar oleh debitur, karena meninggal dunia atau cacat total tetap akibat sakit atau kecelakaan,” kata Dylan selaku ketua Tim Bulbah yang dibentuk bersama dua rekan lainnya, seperti dikutip dalam keterangan resmi Universitas Indonesia, Kamis (13/1/2022).

Adapun tim ini membawa gagasan tersebut berkompetisi di ajang Cigna Innovation Challenge 2021 yang diikuti oleh 50 tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Ketiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) angkatan tahun 2020 tersebut berhasil keluar sebagai juara pertama. 

Pada tahun sebelumnya (2020), prestasi serupa diraih oleh A3 Team (Gracella Jovita dan Justine Kael Tanady) dari fakultas yang sama.

PT Asuransi Cigna sebagai penyelenggara acara, mengumumkan para pemenang acara kompetisi ini pada Winner Announcement Ceremony yang diselenggarakan secara daring pada 20 Desember 2021 lalu.

Kompetisi ini diselenggarakan sebagai bentuk ajakan kepada generasi muda Indonesia untuk memberikan gagasan dan inovasi di dunia industri asuransi, yang sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan teknologi yang terus terjadi.

Ada tiga tema yang ditawarkan dalam kompetisi ini, yaitu program untuk Meningkatkan Situasi Finansial Komunitas Masyarakat di Indonesia, Inovasi Produk Asuransi Jiwa Sesuai Pilihanmu, dan Membangun Keterikatan dengan Nasabah dan Calon Nasabah.

Tim Bulbah yang diketuai oleh Dylan memilih tema “Inovasi Produk Asuransi Jiwa Sesuai Pilihanmu”.

SafeLater memungkinkan pengguna aplikasi mendapatkan jaminan bahwa cicilan dari paylater ataupun pinjaman tersebut akan lunas, bila pengguna aplikasi mengalami ketidakmampuan dalam membayar sebelum cicilannya lunas. Ketidakmampuan itu bisa karena yang bersangkutan meninggal dunia ataupun mengalami cacat seumur hidup.

“Idenya itu, sekarang kan di bank ada yang namanya asuransi pinjaman. Jadi, ketika seseorang meminjam sejumlah uang, lalu peminjam meninggal dunia, maka pinjamannya itu dipastikan lunas. Nah, kita ambil ide dari situ, dimana kita memasukkan asuransi jiwa ini ke dalam (metode pembayaran) paylater,” ujar Intan, anggota tim Bulbah.

Keuntungan fitur SafeLater dari sisi pengguna adalah jaminan pelunasan jika terdapat kondisi gagal bayar. Dari sisi penyedia jasa, akan meningkatkan minat pengguna dalam membeli produk dan bertransaksi menggunakan sistem paylater.

Meski sukses meraih gelar juara pertama, namun ada tantangan yang harus dihadapi tim untuk sampai pada pencapaian tersebut. “Tantangan terberatnya adalah ketika harus menentukan formulasi dan melakukan simulasi penghitungan premi yang akan diberlakukan ke user. Di sini kami benar-benar ditantang untuk menerapkan hal yang telah kami pelajari di perkuliahan, sehingga bisa direalisasikan di dunia industri. Kami harus (melakukan) studi literatur lagi, dan mencari-cari rumus untuk menghitung preminya seperti apa,” ujar Intan.

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D., menanggapi kemenangan tersebut dengan bangga dan bersyukur, terlebih karena Tim Bulbah bisa mempertahankan gelar juara pertama Cigna tetap di FMIPA UI.

“Pencapaian ini bagi kami telah membuktikan bahwa inovasi yang mereka gagas, cukup relevan dengan kebutuhan perusahaan asuransi di masa kini,” kata Dede.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa prodi ilmu aktuaria FMIPA UI harus mampu menyelesaikan persoalan teoretis maupun terapan dalam ilmu aktuaria, dan beradaptasi terhadap perkembangan konsep ilmu aktuaria baik dalam asuransi jiwa, asuransi umum maupun manajemen risiko.

Dengan begitu, mereka akan mampu meningkatkan daya saing di tingkat regional sesuai dengan keilmuan yang diperoleh dari pengajar dan pembimbing di kampus. (dip)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved