Virus Corona
Efek Lebih Ringan, Peneliti Inggris Sebut Omicron 'Cahaya Pertama' Menuju Endemi
Omicron hampir sepenuhnya menggantikan dominasi Delta di banyak negara, termasuk di Afrika Selatan, tempat kali pertama varian ini diidentifikasi.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Penasihat ilmiah Pemerintah Inggris menyebut Covid-19 varian Omicron sebagai 'sinar cahaya' di masa pandemi.
Dr Mike Tildesley, Profesor Pemodelan Penyakit Menular Universitas Warwick sekaligus anggota kelompok Pemodelan Influenza Pandemi Ilmiah (SPI-M) Pemerintah Inggris mengatakan, munculnya varian yang memiliki gejala tidak terlalu parah seperti Omicron, akan mengubah Covid-19 menjadi penyakit musiman yang tidak berbahaya.
"Hal yang mungkin terjadi di masa depan adalah anda mungkin melihat munculnya varian baru yang lebih ringan."
Baca juga: Siapa Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan? Pratikno: Belum Ada Sama Sekali
"Pada akhirnya, dalam jangka panjang, yang terjadi adalah Covid-19 menjadi endemik dan anda memiliki versi yang lebih ringan," tutur Dr Tildesley.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (9/1/2022), varian Omicron yang sangat menular diketahui menyebabkan gejala yang jauh lebih ringan dibandingkan strain sebelumnya, yakni Delta.
Omicron hampir sepenuhnya menggantikan dominasi Delta di banyak negara, termasuk di Afrika Selatan, tempat kali pertama varian ini diidentifikasi, serta Inggris.
Baca juga: Aturan Kerja Terbaru ASN di 2022: Jika Ditemukan Klaster Covid-19, Kantor Ditutup Lima Hari
Akademisi itu menyampaikan pandemi pada akhirnya akan menyebar seperti flu biasa dan virus lain yang telah menjadi endemik selama bertahun-tahun.
"Kami belum cukup sampai di sana, namun mungkin Omicron adalah sinar cahaya pertama yang menunjukkan bahwa itu mungkin terjadi dalam jangka panjang."
"Varian ini tentu saja jauh lebih menular dibandingkan Delta, namun efeknya jauh lebih ringan," jelas Tildesley.
Sementara, Profesor Robert Dingwall, sosiolog dari Nottingham Trent University sekaligus mantan anggota Komite Gabungan Pemerintah untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) mengingatkan, perlu waktu berminggu-minggu hingga tingkat kematian yang diakibatkan Omicron dapat diketahui secara pasti. (Fitri Wulandari)