Berita Nasional
Pendeta Gilbert Nilai Pernyataan Ferdinand soal 'Allahmu Lemah Bisa' Bisa Jadi Awal Sebuah Konflik
Gilbert Lumoindong menilai wajar jika ada pihak yang mengambil langkah hukum melaporkan Ferdinand.
“Kenapa perlu ada Allahmu dan Allahku? Ini menjadi rancu, ini menciptakan sebuah pertanyaan Allah tuh ada berapa sebetulnya? Bukan soal Allahmu dan Allahku. Karena kalau kita bicara Allah itu kan esa, surga itu kan satu. Inilah yang ketika disampaikan di ruang publik, dan memakai kata ganti ‘mu’ dan ‘ku’ (Allahmu dan Allahku). Saya pikir ini mungkin yang menjadi awal konflik,” ujarnya.
Oleh karenanya, Gilbert tidak menutup mata apabila ada pihak yang merasa tersakiti atau tersinggung dengan cuitan Ferdinand itu.
Meskipun, kata dia, Ferdinand sudah menghapusnya dan menyampaikan klarifikasi permohonan maaf atas cuitannya tersebut.
Maka dari itu, wajar jika ada pihak yang mengambil langkah hukum melaporkan Ferdinand.
“Orang yang merasa terzolimi, orang yang merasa tersakiti, terlukai itu ada salurannya. Nanti tinggal polisi mengarahkan, apakah baiknya diselesaikan damai atau ini ada unsur-unsur untuk diperpanjang (proses hukum). Saya pikir Polri harus profesional,” ucapnya.
Baca juga: Proses Hukum Habib Bahar yang Kilat Jadi Sorotan, Ketua MUI Minta Polisi Jangan Tebang Pilih
Ferdinand hapus cuitan
Ferdinand lantas memilih menghapus cuitan setelah warganet mendesak polisi menangkap mantan politisi Partai Demokrat itu.
Ferdinand pun menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud menyinggung agama tertentu.
Ia mengatakan, bahwa cuitannya itu antara dialog pikiran dan hatinya yang sedang down.
"Klarifikasi atas cuitan saya yang kemudian viral, semoga semua bisa paham. Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terimakasih," tulis Ferdinand
Selain membuat klarifikasi tertulis, ia pun mengklarifikasi cuitannya melalui sebuah video yang diunggah
Baca juga: Bahar Smith Justru Tersangka soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Kuasa Hukum: Ada Sponsor untuk Bungkam HBS
"Bahwa cuitan saya tak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu orang tertentu dan agama tertentu," kata Ferdinand dalam sebuah video klarifikasinya, Rabu, 5 Januari 2022.
Ia pun mengaku sedang mengalami dialog pikiran dan hati serta memikirkan banyak beban.
"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. 'Hai Ferdinand kamu akan habis. Tak akan bisa menjagamu. Allahmu lemah'. Tapi hati saya bilang 'Hey tidak. Allahku kuat'. Jadi jangan samakan Allahku dan Allahmu'. Kira-kira itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," katanya.
Baca juga: Pemilihan Ketua DPD Demokrat NTT Memanas, Simpatisan Jefri Riwu Ngamuk,Bendera Bergambar AHY Dibakar
Ferdinand menyebut cuitannya itu ada orang yang tertuduh atau terserang
Dia menegaskan kembali, cuitannya itu tidak menyasar agama tertentu.
"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasakan cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tak nyaman. Intinya itu dialog imajiner bukan menyerang siapapun," katanya