Salah Paham Picu Pengeroyokan Disertai Perampokan, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku
pengeroyokan dan perampokan terhadap satu keluarga itu dipicu adanya salah paham antara anak korban dengan para pelaku.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polisi mengantongi identitas pelaku penyerangan terhadap Titi Suherti (48) dan keluarganya di Jalan Sulawesi RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, yang terjadi pada Sabtu (1/1/2022) .
Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan polisi sudah mengidentifikasi sembilan orang yang diduga terlibat penyerangan dan juga perampokan terhadap satu keluarga itu.
“Pelaku masih warga Kelurahan Cipinang Melayu dan tinggal dekat rumah korban,” kata Zen, Rabu (5/1/2022).
Zen menambahkan aksi pengeroyokan dan perampokan terhadap satu keluarga itu dipicu adanya salah paham antara anak korban dengan para pelaku.
“Untuk kasusnya masih dalam penyelidikan, ditangani Unit Reskrim Polsek Makasar,” ujarnya.
Selain itu polisi juga sudah mendapatkan bukti dan hasils Visum et Repertum (VER) luka memar yang dialami Titi dan keluarganys dari pemeriksaan tim dokter RS Polri Kramat Jati.
“Korban sampai saat ini masih mengungsi dari rumahnya karena takut dan trauma,” tuturnya.
Adapun untuk identitas pelaku lain masih dalam penyelidikan karena berdasar keterangan Titi, ada sekitar 20 orang yang menganiaya keluarganya.
Baca juga: Rampok Berjamaah Gasak Harta Warga di Makasar saat Tahun Baru, Pemilik Rumah Stres
Para pelaku yang berjumlah 20 orang kemudian melakukan aksi penganiayaan secara membabi buta. Titi dipukul dengan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, dan jari.
Sementara Ramdoni (25) dan Marwan (23) dipukuli, diinjak, hingga ditendang. Ada juga menantu perempuan Titi juga tidak luput dari aksi penganiayaan hingga mengalami luka memar.
Para pelaku juga menggasak harta benda seperti satu unit sepeda motor, satu unit TV ukuran 24 inci, empat gitar, dan celengan berisi sekitar Rp 3 juta usai melakukan penganiayaan tersebut.
Ramdoni mengatakan pengeroyokan tersebut bermula saat ia dan adiknya, Marwan sedang dalam perjalanan pulang sekira pukul 03.00 WIB.
“Jadi di jalan kampung pelaku geber-geber motornya. Nah saya sama adik mau lewat, pas kejadian posisi sama-sama bawa motor,” kata Ramdoni, Rabu (5/1/2022).
Ketika itu Ramdoni mengaku bersikap sopan dengan meminta maaf saat hendak melintas. Namun ucapan tersebut malah diduga berujung salah paham hingga melakukan penyerangan.