Berita Jakarta
Disdik DKI Pastikan Apabila Ada Kasus Positif Covid-19 saat PTM, Sekolah Langsung Ditutup
Meski demikian, hingga saat ini kegiatan PTM masih terus berjalan. Belum ada kebijakan bahwa akan diberhentikan.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
"Kemudian yang sudah berapa bulan dari suntik dosis kedua belum ada penjelasan tapi tentu kita sudah punya sudah bikin skenario-skenario gimana nanti modelnya. Ya, kurang lebih kaya waktu mau vaksin anak sebelum diumumkan bahwa sudah boleh kan kita membuat skenario di sekolah dan sebagainya sehingga bisa cepat juga," jelas Dwi.
• Varian Omicron Terdeteksi di Jakarta, Mayoritas Berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri
"Prinsipnya kalau skenario pada nanti booster ketiga tentu sesuai petunjuk dari Kemenkes siapa yg boleh mendapat," tambahnya.
Ia juga mengatakan untuk program vaksinasi nantinya juga akan melibatkan fasilitas kesehatan (faskes) yang berkolaborasi dengan pihak swasta.
"Tapi titik layanan vaksin kita sejauh ini tidak hanya di faskes tapi kita juga sangat siap berkolaborasi dengan faskes swasta , kolaborator yg berinisiatif untuk membuka sentra vaksin, itu semua kita bersama-sama untuk memberikan layanan," ucapnya.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo memutuskan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin dimulai pada 12 Januari 2022.
"Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan bapak presiden berjalan tanggal 12 Januari ini," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
Budi mengatakan, vaksin booster akan diberikan ke kelompok usia di atas 18 tahun sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kemudian, kriteria kabupaten/kota yang bisa melaksanakan vaksinasi dosis ketiga ini adalah memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen untuk suntikan dosis vaksin pertama dan 60 persen dosis vaksin kedua.
"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut, vaksinasi booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu diatas 6 bulan sesudah dosis kedua," ujarnya.
Budi mengatakan, hingga saat ini, ada 21 juta sasaran target vaksinasi dosis ketiga di bulan Januari.
Selain itu, untuk jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster akan diputuskan setelah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jenis booster akan kita tentukan ada yang homologus atau jenisnya sama, ada yang heterologus jenis vaksinnya berbeda, nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM," ucap dia.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Vaksin Merah Putih Sebagai Vaksin Booster Tahun Depan
5 calon vaksin booster
Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, lima jenis vaksin Covid-19 sedang dalam proses registrasi sebagai vaksin booster di BPOM. Kelima merek vaksin tersebut yaitu Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.
"Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam acara Taklimat Bidang PMK di gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).