Berita Nasional

Habib Bahar Diteror Kepala Anjing, Pentolan FPI KH Sobri Lubis Ajak Umat Lakukan Penjagaan

Sobri Lubi meminta agar umat yang punya keberanian untuk datang ke lokasi pesantren Habib Bahar bin Smith

Editor: Feryanto Hadi
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Habib Bahar bin Smith menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019) silam 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Penasehat DPP Front Persaudaraan Islam (FPI), KH Sobri Lubis mengajak para pecinta ulama dan habaib untuk terjun menjaga Habib Bahar bin Smith menyusul aksi teror yang dilayangkan kepada pengasuh Pesantren Tajul Alawiyin Bogor itu.

Sobri Lubis dalam sebuah video ceramahnya yang beredar luas meminta agar umat yang punya keberanian untuk datang ke lokasi pesantren Habib Bahar dan menjaganya dari ancaman-ancaman dari pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Semoga Allah SWT agar melindungi Habib Bahar bin Smith yang sekarang ini lagi banyak diteror. Yang punya keberanian, punya kesempatan, datang jagain," ujar KH Sobri Lubis dalam ceramahnya dikutip pada Minggu (2/1/2022)

Baca juga: Tuai Kritik, Kapendam Klaim Kedatangan TNI ke Markas Bahar Smith cuma Pastikan Tak Ada Kerumunan

"Kayak kemerin Dilemparin kepala anjing pesantrennya, itu nggak ada orang apa. Kalau dia ceramah aja banyak banget yang datang. Ayo ke sana, jaga pesantrennya, jangan sampai ada yang lempar-lemparin kepala anjing. Tangkap yang begitu," imbuhnya.

Ia juga mengimbau agar umat ikut mengawal proses hukum yang dihadapi Habib Bahar terkait tudingan ujaran kebencian terhadap KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman.

"Soal proses hukum mungkin beliau akan menjalankan pemeriksaan, yang mendampingin silahkan dampingin. Dampingin guru kita. Tekadin, dampingin Habib Bahar bin Smith biar nggak ada yang ganggu di jalanan," katanya

KH Sobri Lubis mengungkapkan, pihaknya tidak akan ikut campur apabila Habib Bahar bersalah atas tindakan yang dilakukan secara pribadi.

Namun, apabila Habib Bahar dikriminalkan lantaran membela Allah SWT, Rasullullah SAW dan agama, maka Habib Bahar patut dibela.

Baca juga: Debat Panas saat Brigjen Achmad Fauzi Datangi Markas Bahar Smith, Kuasa Hukum: Bentuk Abuse of Power

"Kalau Babib Bahar salah, kita nggak terlalu masalah. tapi kalau Habib bahar sedang memebala Allah dan rasulnya, yuk mari kita sama-sama bela Allah dan Rasulnya. Ini sebatas anjuran. Semoga Allah senantiasa memberikan keteguhan kepada kita semua agar kita senantiasa dalam lindungan-Nya, kita dijauhi daripada murka Allah SWT dimaana para ulama, para habaib banyak dikriminalisasi, agama Islam dilecehkan dimana-mana tapi yang membela makin hari makin sedikit," tandasnya

Kuasa hukum Habib Bahar sesalkan teror kepala anjing

Pihak Habib Bahar bin Smith menyesalkan adanya aksi teror yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab kepada dirinya juga kepada santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin Bogor yang diampunya dengan mengirimkan paket berisi tiga kepala anjing yang masih bercucuran darah.

Pengacara Habib Bahar, Aziz Yanuar bahkan mengutuk keras adanya tindakan tidak terpuji tersebut.

Bahkan, ia menyebut pelaku yang mengirimkan kepala anjing tersebut sebagai 'teroris asli'

Baca juga: Debat Panas saat Brigjen Achmad Fauzi Datangi Markas Bahar Smith, Kuasa Hukum: Bentuk Abuse of Power

"Bahwa tindakan teror terhadap Habib Bahar bin Smith dengan mengirimkan sebuah kardus bertuliskan "jangan dibuka" yang berisi 3 buah balok kayu, dan 3 buah kepala anjing yang masih berlumuran darah dengan dibungkus plastik sekitar jam 03.00 dini hari di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin Bogor adalah tindakan pengecut dan kerdil," ungkap Aziz Yanuar melalui keterangan pers yang dibagikan, dikutip pada Sabtu (1/1/2022).

Pihak yang ia namakan teroris itu dikatakan Aziz ingin membungkam kritikan-kritikan yang kerap dilayangkan oleh Habib Bahar.

Ia bahkan menduga, pelaku teror tersebut berkaitan dengan pelaku yang menewaskan enam pengawal Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

"Tindakan yang dilakukan "teroris asli " yang tidak menginginkan kebenaran disuarakan oleh HBS, diduga pelakunya berkaitan erat dengan komplotan pembunuh 6 orang pengawal HRS," katanya

Baca juga: Detik-detik Petugas Merangsek ke Kamar Hotel dan Temukan Cassandra Angelie Masih Bugil

Aziz menyebut, mereka lah para teroris dalam arti sesungguhnya.

"Modus operandinya jelas, yakni menebar ketakutan dan meneror siapapun yang dipandang tidak mendukung sesembahan mereka," ungkapnya

Di sisi lain, Aziz mengajak para komunitas pecinta binatang untuk menjadi teror kepala anjing ini sebagai isu besar.

"Bahwa pihak pecinta hewan dan animal defender harusnya menjadikan ini sebagai isu besar, oleh karena beberapa waktu lalu saat di Aceh ada anjing satu ditangkap satpol PP dan mati dijadikan isu nasional, dan kejadian di Ponpes HBS ini terdapat tiga anjing dipenggal sadis, maka sudah sepatutnya pecinta hewan dan animal defender bersuara lebih keras," katanya

Baca juga: Terjaring OTT Paminal Mabes Polri, AKP Ganesha Sinambela Langsung Dicopot dari Jabatan Kasatlantas

Terakhir, Aziz meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas aksi teror tersebut.

"Bahwa kami meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindakan teror pengecut oleh " teroris asli" pembenci kebenaran yang dilakukan di kediaman HBS di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin Bogor," ungkapnya

Singgung kedatangan jenderal TNI

Di bahasan berbeda, Aziz juga menyinggung beredarnya video adu mulut yang terjadi antara Bahar Bin Smith dengan seorang jenderal  TNI di media sosial.

Aziz Yanuar menyebut, jenderal bintang satu tersebut adalah Brigjen TNI Achmad Fauzi yang merupakan Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana.

Dalam video itu, dituliskan keterangan bahwa jenderal TNI itu mendatangi Pondok Pesantren milik Bahar Bin Smith yakni Tajul Alawiyyin.

Video berdurasi 2:47 menit tersebut berisikan percakapan antara Bahar Bin Smith dengan Brigjen TNI Achmad Fauzi

Baca juga: Detik-detik AKP Ganesha Sinambela Terjaring OTT, Paminal Polri Temukan Tumpukan Uang di Kardus

Di video tersebut, Brigjen TNI Achmad Fauzi  mengingatkan kepada Bahar Bin Smith yang dikenal sebagai penceramah itu untuk sedianya memberikan ceramah yang baik untuk masyarakat.

"Sudah tugasnya pak, bapak percaya kan tugas bapak untuk berikan ceramah yang baik kepada warga," kata Brigjen TNI Achmad Fauzi tersebut dalam tayangan video yang dibagikan akun YouTube SIKAM TV, Jumat (31/12/2021)

Menanggapi ucapan dari Brigjen TNI Achmad Fauzi, lantas Bahar Bin Smith langsung memberikan respons dan turut menyebut nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Bahar menyebut, seharusnya Dudung tidak perlu ikut campur persoalan agama karena bukan ranahnya sebagai perwira tinggi TNI.

Baca juga: Warganet Protes soal Tarif Kencan Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Dianggap Terlalu Murah

"Tugas saya ngasih ceramah, tugasnya dudung harusnya jangan utik-utik masalah agama kalau gatau masalah agama, akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia, itu ranah kita," kata Dudung.

Menyikapi hal tersebut, Brigjen TNI Achmad Fauzi kembali mengingatkan kepada Bahar Bin Smith untuk sedianya mengucap segala sesuatunya dengan hati-hati.

Sebab, mengingat Bahar Bin Smith yang dikenal merupakan seorang penceramah dan mengikuti pengikut.

"Kata siapa pak? Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong," kata Brigjen TNI Achmad Fauzi.

"Loh saya ngomong apa, saya meluruskan yang benar, dia (dudung) salah harus diluruskan dong," timpal kembali Bahar.

Baca juga: Dibully Gegara Dua Kali DO, Giring Jelaskan Kisah Sedihnya, Iba Melihat Ibunya yang Single Parent

Menyikapi hal tersebut, salah satu anggota kuasa hukum Bahar Bin Smith, Aziz Yanuar membenarkan adanya insiden adu mulut tersebut.

Aziz meyakinkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10:00 WIB Jumat (31/12/31).

"Iya, tadi jam 10an (kejadiannya)," kata Aziz saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (31/12/2021).

Selanjutnya, melalui siaran pers yang disebarkan, Aziz mengatakan bahwa tindakan Komandan Korem 061/Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mendatangi HBS di pondok pesantren Habib Bahar yang diduga membuat takut warga sekitar pondok pesantren merupakan suatu bentuk abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).

Tindakan itu, kata dia, sangat dikhawatirkan dapat menciderai hubungan baik antara TNI dengan rakyat yang notabene TNI lahir dari rahim rakyat.

"Bahwa dugaan ancaman yang dilakukan Komandan Korem 061/Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mengatakan akan menjemput HBS bila tidak memenuhi panggilan Polda Jawa Barat adalah kekeliruan dalam memahami konsep penegakan hukum yang notabene merupakan tugas Polri, dan hal tersebut dikhawatirkan dapat merusak criminal justice system di Republik Indonesia," terang Aziz.

Aziz selanjutnya meluruskan ucapan Habib Bahar yang dipermasalahkan atas kritikannya kepada Jenderal Dudung.

Aziz menyebut, kritik tersebut merupakan upaya saling menasehati dan kasih sayang sebagai sesama umat Islam.

"Bahwa perlu kami sampaikan, apa yang disampaikan oleh HBS terkait dengan pernyataan "Tuhan Bukan Orang Arab" adalah bentuk nasehat dan kasih sayang terhadap sesama umat Islam. Sebab salah satu hisab yang utama di yaumil akhir adalah lurusnya akidah seseorang, baru kemudian ditimbang amalannya."

Baca juga: Puluhan Pasangan Calon Pengantin di Karawang Pusing, Duit Nikahan Dibawa Kabur Wedding Organizer

"Oleh karenanya nasehat yang disampaikan oleh HBS secara terbuka, karena pernyataan "Tuhan Bukan Orang Arab" juga dinyatakan secara terbuka ke publik, adalah nasehat sekaligus meluruskan pemahaman akidah.  Dilakukan secara terbuka oleh HBS adalah juga sebagai cara untuk mendidik umat agar jangan sekali-kali melakukan Tajsim kepada Sang Khalik," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved