Breaking News:

Stunting

Dinas Kesehatan Tangsel Lakukan Penyuluhan kepada Remaja Putri untuk Mencegah Stunting

Dinas Kesehatan Kota Tangsel was-was melihat angka penderita stunting, karena itu upaya preventif harus dilakukan lewat sosialisasi pada remaja.

Penulis: Rizki Amana | Editor: Valentino Verry
The Telegraph
Ilustrasi - Anak-anak mengalami stunting atau tubuh pendek. Hal ini menjadi concern Dinas Kesehatan Kota Tangsel untuk menekan jumlah penderita stunting. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Kota Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar mengaku pihaknya masih mengencangkan program-program pencegahan stunting bagi anak. 

Menurutnya, program tersebut berupa pelayanan gratis bagi ibu hamil pada Puskesmas yang ada di Kota Tangsel. 

Baca juga: GANJIL Genap DKI Jakarta Kamis 23 Desember 2021, Simak Daftar Titik Lokasinya Berikut Ini

"Iya di Puskesmas gratis ada buku KIA di sana, dilakukan pemantauan oleh petugas gitu," katanya saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Serpong, Kota Tangsel, Rabu (22/12/2021).

Allin menuturkan program tersebut terus digencarkan pihaknya dengan edukasi penjagaan gizi pada masa ibu mengandung. 

Usai melahirkan, para ibu pun juga diminta untuk secara berkala mengecek kesehatan sang bayi. 

"Jadi kan kita mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan itu mulai dari ibu mengandung sampai anak dua tahun," ungkapnya. 

Baca juga: Rahayu Saraswati Bidik Kaum Milenial di Pemilu 2024 untuk Membesarkan Gerindra

Tak cukup sampai di situ, Allin menjelaskan program tersebut kini menyasar kepada wanita yang belum menikah. 

Menurutnya, langkah itu dilakukan agar pencegahan stunting dinilai sejak sebelum memasuki usia kehamilan. 

"Bahkan dari kita upaya sekarang ini dari mulai remaja gitu kan. Jangan sampai remaja-remaja yang nantinya menjadi ibu ini misalnya kurang darah, makanya kita ada program pemberian tablet tambah darah untuk remaja," ungkap Allin. 

"Kemudian pada saat memasuki usia perkawinan dan menyiapkan kehamilannya, tentunya tadinya penyuluhan-penyuluhan untuk mempersiapkan itu," sambungnya.

Baca juga: Bambang Pamungkas Yakin Terjadi Perubahan Peta Kekuatan Signifikan di Putaran Kedua Liga 1 

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengatakan Gen170 merupakan gerakan untuk menekan angka stunting pada anak di Indonesia. 

Sebab tercatat kasus stunting di Indonesia masih berada pada kisaran angka sebesar 30 persen. 

"Gen170 itu generasi 170, ini adalah gerakan yang kita canangkan di Partai Gelora untuk memperbaiki gizi anak-anak indonesia sehingga mereka bisa tumbuh dengan tinggi rata-rata 170 sentimeter," ungkap Anis.

Anis menuturkan, dalam rangka menebak angka stunting di Indonesia, pihaknya turut menyertakan pemberian gizi bagi para ibu hamil.

Baca juga: Shin Tae-yong: Kami Harus Hargai Wasit Meski Terkadang Keputusannya Merugikan Timnas Indonesia

Sebab, kata Anis, penanganan stunting perlu sejak masa ibu mengandung sehingga gizi pada bayi yang dilahirkan dapat terjaga dengan baik. 

"Jadi kita perlu memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan terutama kepada bayinya setelah lahir pada 1.000 hari pertama," ungkapnya. 

Selain itu, program ini diluncurkan pihaknya guna mencapai tujuan Indonesia untuk masuk sebagai negara lima besar ekonomi dunia. 

Karenanya, penanganan stunting perlu difokuskan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia. 

Baca juga: Hari Pertama Pengosongan Lahan UIII Depok Lancar Warga Dinilai Kooperatif, Ada 31 Bidang Dikosongkan

"Ini adalah langkah besar kita menuju lima besar dunia akan kita mulai dari pembangunan manusianya. Dan pembangunan manusia kita mulai dari fisik postur orang indonesia dimasa yang akan datang harus mencapai rata-rata tinggi 170 sentimeter," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved