Alami Dampak Pandemi Covid-19, Hippindo Minta Sektor Ritel Jadi Prioritas Program Vaksinasi Booster

Hippindo meminta untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
dok.Hippindo
Pelaksanaan Rakernas Hippindo tahun 2021 yang dilaksanakan secara online dan offline di Jakarta, Jumat (10/12/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM - Berbagai sektor industri mengalami pukulan berat selama pandemi Covid-19. Percepatan kesehatan melalui vaksinasi Covid-19 terus digenjot pemerintah untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Industri ritel yang begitu terdampak terhadap pandemi Covid-19 sangat mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami mendukung percepatan kesehatan melalui sentra vaksinasi, protokol kesehatan yang ketat, konsistensi penggunaan qrcode peduli lindungi, pembayaran praktis dan higienis melalui QRIS,” ujar Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah dalam keterangan resminya, Senin (13/12/2021).

Selain itu, Hippindo juga meminta untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan.

“Mengingat ritel sebagai garda terdepan atau frontliner sehingga perlu dilindungi dan melindungi para karyawan dan konsumennya,” ungkap Budihardjo.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta Hippindo untuk membuat strategi penjualan ritel melalui shopping experience. 

Dia memaparkan, berdasarkan studi di Amerika Serikat, 18.000 mall dalam 10 tahun ke depan akan turun menjadi 4.000 mal. Hal ini disebut Lutfi merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh para peritel di masa yang akan datang.  

“Saya berjanji akan memperbaiki daripada tatalaksana belanja online dan offline,” ucap Lutfi.

Lutfi menambahkan, di tahun depan akan diterbitkan peraturan-peraturan yang berkeadilan bagi perdagangan online dan offline agar tercipta perdagangan yang adil untuk offline dan online sehingga menjadi perdagangan yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

Belanja online ini adalah lapangan baru tidak ada aturan, saya katakan bahwa Menteri Perdagangan bertindak sebagai wasit. Kalau terlalu ketat tidak ada perdagangan penjual dan pembeli, tapi kalau didiamkan akan terjadi pertarungan yang sangat liar dan berbahaya. Oleh sebab itu kita dalam proses memperbaiki tata cara dan kompetisi," jelas Lutfi. 

Sementara, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, bahwa Hippindo harus turut membesarkan UMKM dengan cara memasarkan produk unggulan daerah, caranya dengan perkuat sinergi dan kolaborasi agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang.

“Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM menggalakkan berbagai program UMKM agar memiliki daya saing, tidak hanya sekedar untuk bertahan hidup. Kita harus mengurangi jumlah usaha mikro dengan scaling up ke sektor formal. Hippindo harus turut membesarkan UMKM dengan cara memasarkan produk unggulan daerah,” papar Teten.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno mengajak untuk mencari solusi startegis untuk pulihkan dan bangkitakan ekonomi kreatif dan pariwisata.

Menurutnya, tenant-tenant sudah mulai menggeliat walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat untuk memulihkan kepercayaan publik.

Untuk itu, Sandiaga meminta Hippindo untuk membantu peningkatan kepatuhan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

“Saya minta HIPPINDO membantu peningkatan Kepatuhan penggunaan PeduliLindungi. Saya minta juga semua pelaku usaha agar fokus ikut menangani Covid-19,” ucapnya. (dip)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved