Sumur Resapan
Abdurrahman Suhaimi Minta Pembuatan Sumur Resapan Tak Membuat Masalah Baru yang Berdampak ke Warga
Pembuatan sumur resapan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuai kritikan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pembuatan sumur resapan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuai kritikan.
Bahkan, pimpinan DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah daerah agar penyelesaian sumur resapan di Ibu Kota tidak menimbulkan masalah baru.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi pada Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Dinilai Rawan Kecelakaan, Fraksi PKS Minta Proyek Sumur Resapan Tak Memicu Masalah Baru di Ibu Kota
Baca juga: Dudi Gardesi: Dinas SDA DKI Sebut Akan Minta Vendor Ganti Sumur Resapan yang Rusak
Baca juga: Tuai Kritik Anggaran Rp 320 M Dicoret, Dudi Gardesi: Sumur Resapan Bukan untuk Jangka Pendek
Suhaimi mengaku kerap mendapat keluhan warga terkait dengan sumur resapan yang terkesan kurang memperhatikan keselamatan.
Menurut Suhaimi, dampaknya bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara bermotor maupun pejalan kaki.
BERITA VIDEO: BWF World Tour Finals 2021: Kalahkan Wakil Malaysia, Greysia/Apriyani Lolos ke Semifinal
“Jangan sampai program yang baik ini justru malah membuat kesan negatif kepada kinerja Gubernur Anies dengan upayanya mengatasi genangan dan banjir di Ibu Kota,” kata Suhaimi berdasarkan keterangannya, Jumat (3/12/2021).
Dia menilai, sumur resapan ini sudah bagus karena mampu meredam potensi genangan di jalan raya maupun jalan lingkungan.
Seperti halnya Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur yang pernah tergenang karena hujan deras, kini tidak terulang.
“Kami minta jangan sampai pengerjaannya malah bikin masalah baru yang berdampak kepada warga sekitar,” imbuhnya.
Meski begitu, Suhaimi mengapresiasi upaya Pemerintah DKI Jakata dalam melakukan pencegahan banjir.
Dari informasi yang dia dapat, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyiapkan alat berat untuk penanganan banjir, rinciannya 496 pompa statis, 329 pompa mobile, dan 67 pompa underpass untuk digunakan dalam penanganan banjir.
“Bahkan dari BPBD Jakarta dan SKPD lainnya turut membantu penyiapan tenda pengungsi dan perahu karet yang disebar di sejumlah titik di Jakarta, ini bentuk kolaborasi yang baik, agar genangan air cepat segera surut,” ucap Suhaimi.