Gubernur Anies Baswedan Optimistis Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Lebih Baik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis masih ada harapan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lucky Oktaviano
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis masih ada harapan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik di tengah pandemi Covid-19.
Walau pandemi menyerang sektor kesehatan hingga berimplikasi pada perekonomian, sosial, dan budaya karena pembatasan interaksi masyarakat, fenomena ini berdampak positif bagi lingkungan.
Hal ini dibuktikan dengan langit biru cerah karena polutan menurun, sehingga kualitas udara jauh lebih baik.
Momentum ini terjadi pada Februari-Maret 2020 silam, semasih masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Ini karena ada peningkatan signifikan gaya hidup baru penggunaan sepeda sebagai alat transportasi ramah lingkungan," kata Anies dalam keterangannya belum lama ini.
Selama PSBB berlangsung, Pemprov DKI Jakarta membatasi aktivitas warganya.
Pembatasan dilakukan di berbagai lokasi, dari tempat kerja, fasilitas sosial, transportasi umum, hingga fasilitas lainnya.
Pembatasan ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Dengan berbagai pembatasan sosial dan mobilitas warga Jakarta yang rendah untuk bepergian keluar rumah, pencemaran udara dari kendaraan bermotor serta industri menjadi berkurang.
"Pandemi telah menunjukkan kepada kita bahwa masih ada harapan untuk lingkungan hidup yang lebih baik, dan oleh karena itu kita perlu berubah menuju kota yang lebih berkelanjutan dan tangguh," ujar Anies.
Dikatakan Anies, sejak beberapa tahun silam, Pemprov DKI telah mendorong warganya untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, demi perbaikan kualitas udara. Karena itu, sarana dan prasarana transportasi publik terus dikembangkan.
"Kami juga mengerjakan perluasan MRT, BRT, LRT, revitalisasi trotoar, integrasi berbagai moda transportasi, dan pengembangan jalur khusus sepeda di seluruh kota," tuturnya.
Berbagai upaya ini dilakukan agar Jakarta menjadi kota berketahanan iklim.
Tak hanya melalui kebijakan PSBB dan peningkatan sarana transportasi umum saja, tapi Pemprov DKI telah melakukan berbagai hal pula.
Misalnya membersihkan sungai, membuat sumur resapan, penampungan air hujan, serta merevitalisasi sejumlah waduk untuk menampung air.
Di samping itu, Pemprov DKI juga membangun taman, hutan kota, ruang terbuka hijau, dan penanaman pohon untuk meningkatkan kualitas udara kota.
Pusat Keunggulan
Anies menambahkan, Jakarta ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada 2030 mendatang, baik secara mitigasi bencana maupun kesiapan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Sepuluh tahun dari sekarang, Jakarta akan menjadi center of excellence (pusat keunggulan) dalam menanggulangi dampak perubahan iklim, mitigasi bencana hingga proses pemulihan pascakrisis, baik di tingkat nasional, regional, maupun global.
"Kami juga menempatkan aksi penanggulangan dampak perubahan iklim sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah kota (2018-2022) dan aksi strategis kota," ungkapnya.
Demi mencapai visi menjadi kota berketahanan tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor, entitas swasta, dan organisasi non-pemerintah.
"Terobosan adaptasi iklim dilakukan di berbagai sektor, dimulai dengan menyiapkan aksi kesiapsiagaan bencana dan pendidikan di sekolah dan lingkungan di mana masyarakat juga akan berperan aktif," jelas Anies. (faf)