Tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya
Sebanyak 300 Polisi Dilatih Menghalau Hal-hal yang Bisa Menyiptakan Gangguan Ketertiban Masyarakat
Tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya menggelar pelatihan di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya menggelar pelatihan di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Sebelumnya, tim yang diisi 300 personel polisi dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya itu mendapatkan pelatihan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido, Bogor, Jawa Barat.
Selama pelatihan, para polisi itu diajarkan cara berpatroli sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang benar.
Mereka dilatih berkendara motor dengan melewati berbagai rintangan, dilatih mengejar aksi penjambretan, melerai tawuran, serta membubarkan hal-hal yang menciptakan gangguan ketertiban masyarakat (Kantibmas).
Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap Sejumlah Anggota Pemuda Pancasila, Razman Nasution : Kami Akan Krocek KTA
Baca juga: Polda Metro Jaya Serahkan Berkas Rachel Vennya ke Kejati Banten untuk Disidangkan
Baca juga: Tinjau Unjuk Rasa Buruh di Patung Kuda, Dirlantas Polda Metro Jaya: Ada Rekayasa Lalu Lintas
Misalnya, saja dalam pertunjukan pelatihan, para personel Samapta dilatih mengejar jambret celurit yang beraksi.
Selain itu mereka juga diajarkan cara membubarkan kerumunan yang risiko timbulkan Kamtibmas dengan melibatkan anjing K-9.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengatakan bahwa pelatihan Tim Patroli Presisi dibagi menjadi dua.
Masing-masing gelombang diisi 150 anggota Samapta. Jadi total ada 300 polisi yang terlibat dalam tim tersebut.
BERITA VIDEO: Serah Terima Jabatan Kabid Humas Polda Metro Jaya
"Perlengkapan ada K-9 di belakang kalau ada tawuran. Kemudian, mobil komamdo yang dilengkapi oleh peralatan-peralatan teknologi kepolisian seperti tes narkoba, tes alkohol, dan alat untuk mengetahui identitas orang yang diamankan," jelasnya.
Fadil berujar bahwa pelatihan itu dilakukan lantaran dalam perkembangannya kejahatan di perkotaan semakin berkembang.
Sehingga, kepolisian juga harus dibekali segudang kemampuan dan alat untuk dapat menangkap penjahat dan mencegah kejahatan.
Misalnya saja, keahlian berkendara motor, menggunakan alat tes kit narkoba, dan beladiri serta menggunakan senjata api dengan tepat.
Selain itu, para polisi juga harus dibekali dengan ilmu komunikasi persuasif agar dapat mencegah kejahatan terjadi.
"Jadi, pencegahan yang kami utamakan. Bukan penindakan, jangan tunggu ada tawuran baru dia datang," bebernya.