Seni Budaya

KOLCAI Ubah Cara Pameran Akibat Pandemi Virus Corona Melalui 'Awaken'

Bagi pecinta seni lukis mungkin sudah sangat kangen mengikuti acara pameran, namun akibat pandemi virus corona semua itu sulit.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/ign agung nugroho
Salah satu lukisan yang ikyt dalam pameran bertajuk Awaken yang digelar secara online. 

Dengan semangat kebangkitan tersebut, dalam pameran ini ditampilkan 161 lukisan cat air dari 161 pelukis yang berasal dari 21 negara. 

Dari 161 pelukis peserta pameran ini, 26 peserta merupakan undangan dari Indonesia, 41 peserta undangan dari luar negeri, 19 peserta perwakilan chapter (kelompok penggiat cat air anggota KOLCAI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, saat ini ada 26 chapter), dan 75 peserta hasil seleksi open call.

Baca juga: Anggota Komisi VII DPR F-PKS Mulyanto: Lebih Baik Ahok Fokus Mendorong Pembangunan Kilang GRR Tuban

Sementara itu, Pustanto, Kepala Galeri Nasional Indonesia berharap, semoga Pameran Internasional KOLCAI 2021 'Awaken' ini, menjadi salah satu momentum untuk terus memantik semangat berkarya para pelukis cat air di Indonesia dan mancanegara.

Digelarnya pameran secara virtual ini diharapkan dapat memudahkan bagi publik, untuk bisa menikmati bersama karya-karya dalam pameran ini tanpa perlu dibatasi oleh waktu dan jarak. 

'Pameran internasional ini semoga dapat dijadikan media untuk bertukar gagasan dan pengalaman, memperluas wacana, pengembangan terkait kekaryaan, dan menggapai arah KOLCAI yang lebih besar dalam lanskap global," kata Pustanto.

KOLCAI (Komunitas Lukis Cat Air Indonesia) adalah komunitas perupa yang menggunakan media cat air sebagai basis torehan karyanya. 

Komunitas ini lahir, hidup, dan berkembang dalam media internet. Pada 8 Juli 2012 dibuat grup komunitas di Facebook.

Sejak awal, KOLCAI telah mengadakan gelaran pameran sebagai aktivitas offline untuk mengedukasi masyarakat luas. 

Baca juga: Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Karawang Taat Prokes Jika tak Mau Terpapar Varian Baru Omnicron

Kegiatan KOLCAI berupa pameran, workshop, plein air, dan sebagainya tercatat pernah dilaksanakan di Bandung, Bali, Solo, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya.

Menurut Chandara, pada masa-masa awal KOLCAI dibentuk, cat air sebagai media lukis belum banyak diapresiasi dan di Indonesia memang tidak banyak seniman yang khusus mengabdikan dirinya pada jalur media cat air. 

"Pada era tersebut, sangat sulit mencari gelaran pameran lukisan dengan media cat air di negeri ini," ungkapnya.

Karena itu, KOLCAI memiliki visi mengangkat seni lukis cat air dalam dunia kesenian Indonesia, serta misi untuk memperkenalkan cat air kepada khalayak umum, mengedukasi masyarakat tentang seni lukis cat air, mewadahi kegiatan-kegiatan dalam seni lukis cat air, dan membuat rumah bagi karya lukis cat air.

Baca juga: Mengusut Dugaan Korupsi SMKN 7 Tangsel, KPK Panggil Kembali Anastasia Lesmana yang Sempat Mangkir

"KOLCAI fokus sebagai media belajar bersama tentang melukis menggunakan media cat air dan bukan media lain meski berbasis air seperti cat akrilik, cat tembok, dan lain-lain," kata Chandra. 

Dalam perjalanannya hingga saat ini (2021), KOLCAI telah menghasilkan banyak seniman dengan karya-karya yang representatif secara kuantitas dan kualitas, yang bisa disejajarkan dengan perupa cat air dari negara lain yang telah lebih dulu mempelajari dan menghargai karya cat air, seperti Tiongkok, Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, dan lainnya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved