Seni Budaya
KOLCAI Ubah Cara Pameran Akibat Pandemi Virus Corona Melalui 'Awaken'
Bagi pecinta seni lukis mungkin sudah sangat kangen mengikuti acara pameran, namun akibat pandemi virus corona semua itu sulit.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bertolak dari pandemi Covid-19 yang mengubah banyak segi cara hidup manusia secara drastis, Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (KOLCAI) juga mengubah cara aktivitas keseniannya.
Pameran seni rupa yang lazimnya dilakukan secara luring (offline) di ruang-ruang pameran, kini dengan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dan KOLCAI, pameran dialih-format ke bentuk daring (online) dengan media berbasis digital.
Baca juga: Ariza Tegur Warga Ibu Kota Lebih Patuh Prokes seiring Penurunan Status Menjadi PPKM Level 2
Dan yang membuat semakin berbeda, pengalihan format ke pameran daring tersebut justru membuat gelaran pameran seni rupa ini menarik perhatian lebih banyak seniman-seniman cat air di berbagai negara.
Sehingga pameran tersebut, menjadi pameran internasional pertama bagi KOLCAI, yakni Pameran Internasional Komunitas Lukis Cat Air Indonesia 2021 bertajuk 'Awaken'.
Pameran 'Awaken' dapat terus disaksikan di laman https://galnasonline.id/.
Candra Martoyo, Ketua Umum KOLCAI (2017-2021) mengatakan, pameran internasional ini menjadi mimpi bagi mereka sekaligus sebagai momentum agar KOLCAI bisa dikenal di mancanegara.
Baca juga: Nyanyikan Lagu Ngambang, Vianty Arvy: Meski Liriknya Terdengar Sedih, Tapi Kita Bisa Tetap Goyang
"Pada pameran ini, kami berhasil menggandeng 20 negara lain selain Indonesia, sehingga pameran ini menjadi kesuksesan tersendiri bagi KOLCAI," kata Candra saat pembukaan pameran yang berlangsung secara virtual, akhir pekan lalu.
Kurator pameran Efix Mulyadi menuliskan dalam kuratorialnya, pameran kali ini ibarat kartu nama untuk memasuki pergaulan antarbangsa.
Menurutnya, 'Awaken' merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan situasi kejiwaan untuk bisa bangkit.
"Bangkit dari apa? Bolehlah itu berupa bangkit dari keterpurukan, bangkit dari pemahaman yang keliru, bangkit dari kebiasaan yang melumpuhkan, bangkit dengan cara pandang yang baru, dan seterusnya," katanya.
Dalam konteks pameran ini juga, ditambahkan unsur media lukis yang mereka geluti sehari-hari, yaitu cat air.
Baca juga: Natasha Wilona Dikabarkan Dekat hingga Jalin Cinta dengan Atlet Bulutangkis Kevin Sanjaya, Benarkah?
Karakter cat air yang hanya satu kali gores, transparan, menolak untuk ditumpuk dengan lapisan berikut, mengisyaratkan semacam nilai kejujuran.
Air sebagai elemen dasar media artistik ini juga mencerminkan sifat utamanya yang selalu merendah dengan mengalir ke tempat yang lebih rendah, dan luwes dengan selalu selaras mengikuti bentuk apapun yang dilewati.
"Secara singkat bisa dikatakan bahwa niat pameran ini adalah menggugah semangat dan kemampuan untuk bangkit, berjuang tanpa mengandalkan kekerasan, namun tetap jujur dan rendah hati," kata Efix.
Seni Budaya
Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (KOLCAI)
pandemi virus corona
seni lukis
Awaken
lukisan
DPRD Kabupaten Bogor Undang Pakar Bahas Raperda, Irman Nurcahyan: Wayang Golek dari Kayu atau Bambu? |
![]() |
---|
Seniman Jawa Barat Nace Permana Luruskan Goyang Karawang: Bukan Sekadar Geol, Ada Maknanya |
![]() |
---|
Hendardji Soepandji: Wacana Kebudayaan Terkait Nilai-nilai Luhur Harus Terus Disuarakan |
![]() |
---|
Jelang Grand Final Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2019, 30 Pasang Finalis Masuk Karantina |
![]() |
---|
Tampilkan Lebih dari 80 Kostum, Jember Fashion Carnaval Meriahkan Lippo Village Festival 2019 |
![]() |
---|