8.874 Sekolah di DKI Terapkan TPM, Agus Asikin: Pastikan Tetap Berlakukan Prokes Ketat
pembelajaran campuran (blended learning), yaitu 50 persen pendidik dan peserta didik beraktivitas di sekolah, dan 50 persen lagi melalui virtual.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat ada 8.874 sekolah dari jenjang PAUD sampai SMA/SMK telah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak Senin (15/11/2021).
Kepala Seksi Kelembagaan Bidang Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Asikin mengatakan, maksud dari PTM terbatas karena tidak diikuti seluruh pelajar secara langsung.
Dalam sepekan, mereka hanya mengikuti PTM selama tiga hari dengan durasi 3-5 jam setiap pelaksanaan.
Disdik menerapkan pembelajaran campuran (blended learning), yaitu 50 persen pendidik dan peserta didik beraktivitas di sekolah, dan 50 persen lagi melalui virtual.
“Dibatasi juga waktu belajarnya, hanya tiga hari dalam satu minggu, yaitu hari Senin, Rabu dan Jumat. Kemudian hanya pelajaran yang esensial saja yang memang sulit dilakukan secara daring,” kata Agus saat webinar berjudul ‘Evaluasi PTM SD dan SLB Negeri-Swasta di Jakarta’ yang dikutip dari YouTube JakDisdikTV, pada Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Tahap Kedua Ditunda Karena Ada Asesmen Nasional Berbasis Komputer
Berdasarkan paparannya, total satuan pendidikan di Jakarta mengacu pada data pokok pendidikan (dapodik) yang lama itu mencapai 8.874 unit.
Angka tersebut tercatat dari jenjang PAUD sampai SMA/SMK, dengan rincian 2.118 sekolah berstatus negeri dan 6.756 berstatus swasta.
“Kalau kami khususnya di SD dan SLB. Sekarang ini jumlah SD dari dapodik yang lama itu ada 1.448 satuan pendidikan, dan dengan adanya regrouping kurang lebih 141 jumlah SD sekarang menjadi 1.307 untuk negeri,” ujar Agus.
Sementara untuk SD swasta di Jakarta, kata Agus, mencapai 926 unit, sedangkan jumlah SLB Negeri ada 13 unit dan SLB swasta ada 76 unit.
Kata dia, seluruh sekolah itu telah mengikuti PTM terbatas dengan prokes pencegahan Covid-19 yang ketat.
Adapun uji coba PTM terbatas telah dilakukan Disdik DKI sejak April silam, dan pada 15 November lalu merupakan pelaksanaan PTM tahap ke enam. Seluruh sekolah itu dapat melaksanakan PTM karena telah telah lolos serangkaian tahapan untuk melaksanakan PTM.
Pertama, sekolah harus dilakukan asesmen untuk mengetahui kesiapan sekolah dan kesiapan penelitian tinakan kelas (PTK). Kedua, pelatihan pembelajaran campuran bagi sekolah yang diikuti kepala sekolah, guru, orangtua dan siswa.
Baca juga: PAUD Hingga SMA Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Ketat Saat PTM Terbatas
Ketiga, verifikasi kondisi dan kesiapan sekolah oleh para Kasi Sudin dan Pengawas. Keempat, dilakukan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga pendidikan, kelima dilakukan vaksinasi bagi peserta didik usia 12-17 tahun, keenam ada izin atau persetujuan orangtua dan terakhir, koordinasi dengan fasilitas kesehatan.
“Alhamdulillah sudah semuanya 100 persen yang direkomendasikan, karena ada yang tidak direkomendasikan seperti sekolah itu sedang direnovasi total sehingga tidak mungkin ada PTM di sana,” imbuhnya.