Peretasan Data
Data Seluruh Anggota Diretas Menjadi Tanda Bahwa Sistem Keamanan Siber di Tubuh Polri Masih Lemah
Beberapa waktu lalu data personel Polri bocor dan diunggah oleh akun twitter @son1x777, Rabu (17/11/2021) siang.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Beberapa waktu lalu data personel Polri bocor dan diunggah oleh akun twitter @son1x777, Rabu (17/11/2021) siang.
Di unggahan tersebut juga diberikan link untuk menggunduh sample hasil data yang diambil yang diduga berisi sample database personil Polri.
Dua database berisi banyak informasi penting dari data pribadi personil kepolisian, misalkan nama, nrp, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon ini jelas berbahaya.
Selain itu, terdapat juga kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis_pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman_selesai, tgl binlu selesai.
Baca juga: TNI-Polri dan KKB Baku Tembak Tiga Jam di Intan Jaya, Tak Ada Korban Jiwa
Baca juga: VIRAL Ajakan Jihad Melawan Densus 88 dan Seruan Bakar Kantor Polres, Tim Siber Polri Bergerak Cepat
Baca juga: Email Diretas dan Disebut Anggota LGBT Dunia, Ade Armando: Saya Duga Pelakunya Kelompok Ini
Kemungkinan, data yang bocor ini merupakan data dari pelanggaran yang dilakukan oleh personil Polri.
Terkait hal itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Dr Pratama Persadha, menilai bahwa peretasan pada data Polri menjadi tanda sistem keamanan siber yang lemah pada lembaga tersebut.
Menurut Pratama, sebelumnya Polri juga berkali-kali diretas.
Mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online sampai peretasan pencurian database personilnya.
BERITA VIDEO: Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief Mengaku Twitternya Diretas Terkait KLB
Bahkan sampai sekarang, database personil Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n".
"Dan pada forum tersebut, juga diberikan sampel data untuk bisa di download dengan gratis," ujarnya dalam keterangan tertulis Jumat (19/11/2021).
Menurut Pratama, Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya.
Mereka harus bisa lebih meningkatkan Security Awareness dan memperkuat sistem yang dimilikinya.
Sebab, rendahnya awareness mengenai keamanan siber merupakan salah satu penyebab mengapa banyak situs pemerintah yang jadi korban peretasan.
Pratama menambahkan, setidaknya ini bisa dilihat dari anggaran dan tata manajemen yang mengelola sistem informasi.