Banjir Jakarta
DKI Sudah Bangun Lima Rumah Pompa Air, Mengapa Kelurahan Kampung Pulo Masih Rawan Banjir?
Menyambut musim penghujan yang sudah mulai mengguyur sebagian besar Jakarta, Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur telah membangun Rumah Jaga Pompa.
WARTAKOTALIVE.COM, JATINEGARA - Guna menyambut musim penghujan yang sudah mulai mengguyur sebagian besar wilayah di DKI Jakarta, Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur telah membangun sejumlah Rumah Jaga Pompa.
Di Kelurahan Kampung Pulo, ada 5 titik rumah jaga pompa statis yang disediakan. Lokasi yang pertama terletak di RT 05/RW 03.
Di situ, ada dua unit pompa dengan masing-masing kapasitas 75 liter dan 25 liter per detik.
Kemudian rumah jaga pompa nomer dua terletak di RT 12/RW 03 dengan dua unit pompa air dengan kapasitas 75 liter san 25 liter per detik.
Lebih lanjut, ada satu rumah jaga pompa yang dibangun di RT 15/RW 02 dengan satu unit pompa berkapasitas 50 liter per detik.
Sementara itu lokasi rumah jaga pompa nomer empat terletak di RT 13/RW 02 dengan dua unit pompang masing-masing berkapasitas 75 liter dan 50 liter per detik.
Baca juga: Bertahun-tahun Kebanjiran, Pemkot Jakpus Berencana Bangun Rumah Pompa di TPU Karet Bivak
Baca juga: VIDEO Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tinjau Rumah Pompa, Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi
Terakhir, rumah jaga pompa di Kelurahan Kampung Pulo terletak di RT 13/RW 01 dengan satu unit pompa dengan kapastis 75 liter per detik.
"Di Rumah Jaga Pompa pos 1 ada tambahan satu unit pompa mobil jenis Atlas Copca dan dua unit pompa trailer dengan kapastitas masing- masing 300 sampai 600 liter per detik," kata Aris purwanto, Operator pompa Kampung Pulo Sudin Jakarta Timur saat ditemui di Rumah Jaga Kampung Pulo pada Jumat (12/11/20211), siang.
Lebih lanjut, kata Aris, rumah pompa yang terletak di pos 1 di Inspeksi Kali Ciliwung, Jatinegara itu difungsikan untuk mengurangi air banjir di tiga RT yang masuk dalam lingkup RW 03, diantaranya RT 02, 03, dan 05.
Pria asal Wonogiri, Jawa Tengah ini mengungkapkan bahwa kapasitas pompa air di Pos 1 tidak akan mampu menampung debit air apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, disertai dengan air kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Jakarta Diguyur Hujan,Anies Pilih Tinjau Rumah Pompa Ketimbang Istirahat di Rumah pada Hari Liburnya
"Pasti nggak mampu pompa stasioner. Mangkanya kita selalu persiapkan pompa mobil jenis Atlas Copca dan dua unit pompa trailer," jelas Aris.
Pada Pukul 13.00 WIB, ketinggian Sungai Ciliwung terlihat normal.
Sementara itu, ketinggian air di lokasi Pos 1 lebih rendah dari dua pompa air yang ditanam di bawah pos. Pompa-pompa itu terlihat besar, masing-masih memiliki panjang 3 meter dan lebar 3 meter.
Pada kesempatan tersebut, Aris mengenang peristiwa banjir paling parah selama ia bertugas sebagai operator pompa air di Pos 1.
Baca juga: Rumah Pompa Dukuh Atas Diduga Dirusak Orang Tak Dikenal, Ini Tindakan Pemprov DKI Jakarta
"Peristiwa paling parah itu Januari 2020, awal tahun kan pas tahun baru sampai semua fasilitas dan genset kita terendam banjir. kita nggak bisa memompa," kenangnya.