Berita Jakarta

Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta Berencana akan Mengoperasikan 100 Unit Bus Listrik

Perum PPD melakukan kerjasama pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), dengan PT Sinar Armada Globalindo.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Perum PPD melakukan kerjasama pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), dengan PT Sinar Armada Globalindo, Rabu (10/11/2021). Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa (Kanan) dengan Direktur Utama PT Sinar Armada Globalindo, Johannes Herwanto (Kiri). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kerjasama pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) telah dilakukan oleh Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD).

Kerjasama pengadaan KBLBB tersebut dilakukan Perum PPD bersama dengan pihak PT Sinar Armada Globalindo.

Penandatanganan nota kesepahaman ini, dilakukan Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa dengan Direktur Utama PT Sinar Armada Globalindo, Johannes Herwanto.

"Perum PPD akan melakukan konversi peremajaan bus berbahan bakar diesel menuju bus listrik ini sebagai upaya pembuktian konsistensi"

Baca juga: GRATIS, Masyarakat Bisa Mencoba Bus Listrik Transjakarta Rute Blok M - Balai Kota  

Baca juga: Transjakarta Uji Coba Satu Bus Listrik Higer

Baca juga: Bulan Inovasi UI, Bus Listrik Terbaru Bernama UI-MAB E-Bus Tengah Dipersiapkan, Tahun 2023 Rampung

"dan, pengurangan polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan pribadi dan mendukung program pemerintah," kata Pande Putu Yasa dalam keterangan resminya, Rabu (10/11/2021)

Pande menambahkan kerja sama pengadaan bus listrik itu juga untuk jalankan amanat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2019.

Aturan itu pun tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Tujuannya tak lain untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Bahkan, menjadikan Indonesia yang bebas emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Dalam rencana peremajaan bus tersebut, Perum PPD berencana melakukan pengadaan 100 unit bus listrik di 2022," ujar Pande.

Pande menjelaskan PT Sinar Armada Globalindo memiliki produk bus listrik bernama SAG, merupakan bus listrik paling ringan di kelasnya dengan bobot asli dalam keadaan kosong hanya 12.332 kilogram.

Bus ini juga dilengkapi "fire protection system" dan "hepa filter" membuat bus dengan kapasitas 60 penumpang ini mantap digunakan untuk peruntukan sebagai angkutan umum perkotaan.

Perum PPD melakukan kerjasama pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), dengan PT Sinar Armada Globalindo, Rabu (10/11/2021). Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa (Kanan) dengan Direktur Utama PT Sinar Armada Globalindo, Johannes Herwanto (Kiri).
Perum PPD melakukan kerjasama pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), dengan PT Sinar Armada Globalindo, Rabu (10/11/2021). Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa (Kanan) dengan Direktur Utama PT Sinar Armada Globalindo, Johannes Herwanto (Kiri). (Istimewa)

Ia berharap penandatangan MoU itu juga menjadi dimulainya sejarah baru transportasi umum di Ibu Kota dengan mulai beralih dari penggunaan transportasi pribadi.

Sehingga menciptakan ekosistem dari kendaraan listrik di Indonesia bisa semakin cepat berkembang dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya.

"Bus listrik dapat memainkan peran penting di masa depan, selain emisi rendah jauh dari itu dapat menciptakan kehidupan lebih baik termasuk bagi anak cucu dan generasi mendatang," tutur Pande.

Tips Membeli Mobil Listrik

Anda berkeinginan membeli kendaraan listrik, seperti mobil listrik?

Sebelum membeli mobil listrik, perlu diketahui tips membeli mobil listrik yang diinginkan.

Saat ini, tren penjualan kendaraan listrik di Indonesia terus menerus bergerak positif.

Bahkan, tren penjualan kendaraan listrik tersebut mulai nampak dalam beberapa tahun ini.

Tercatat penjualan mobil hybrid dan mobil listrik berbasis baterai mencapai 1.874 unit pada semester I-2021.

Lalu naik naik sembilan kali lipat dibanding tahun 2020, menurut data Hankook Tire.

Hal tersebut dibenarkan Presiden Direktur PT Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin.

Ia mengatakan mobil listrik memang punya sejumlah keunggulan dan nilai tambah yang patut dipertimbangkan pengendara.

"Daya tarik mobil listrik adalah kapabilitas mesinnya yang kecil dan suara mesinnya yang senyap."

"Tetapi, yang paling penting adalah dampaknya bahwa mobil listrik bisa mengurangi emisi karbon," tutur Yoonsoo Shin, Rabu (27/10/2021).

Hankook Tire membagikan empat tips dan pengetahuan bagi masyarakat yang berencana untuk beli mobil listrik, berikut tipsnya :

1. Tentukan Jenis Mobil

Ketahui jenis mobil listrik apa yang Anda inginkan, sehingga sesuai dengan budget serta kebutuhan.

Mobil listrik terdiri dari dua jenis utama, yaitu Battery Electric Vehicle (BEV) dan Hybrid (HEV).

Jenis Hybrid sendiri terdiri dari Non Plug-In Hybrid dan Plug-in-Hybrid (PHEV), serta belakangan ini ada jenis baru, Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Battery Electric Vehicle menggunakan mesin bertenaga baterai yang bisa diisi ulang di rumah atau alat isi ulang publik.

Jenis ini memiliki emisi “0” karena tidak memiliki knalpot, sehingga suara mesin pun nyaris tidak terdengar.

Jenis Hybrid merupakan kombinasi tenaga listrik dan tenaga bensin atau solar.

Jenis ini memiliki efisiensi terbaik di dalam kota dengan sistem pengereman regeneratif yang bisa mengisi ulang baterai dan tidak perlu di plug-in.

Sementara, Plug-in-Hybrid meski memiliki mode yang sama dengan Hybrid tetap berbeda dalam kapasitas dan cara pengisian tenaganya.

Selanjutnya, Hydrogen Fuel Cell Vehicle adalah mobil listrik yang menggunakan sel tunam (sel bahan bakar).

Umumnya, gabungan antara hidrogen dengan oksigen yang menciptakan tenaga listrik dan hanya mengeluarkan air dari knalpotnya.

Mobil ini juga memiliki emisi “0” dan juga jarak tempuh mobil yang sangat baik.

Berbagai macam produsen mobil listrik berlomba-lomba menawarkan fitur berteknologi canggih.

Seperti park assist camera, high resolution intelligent displays, touch-screens, wiper, dan lampu otomatis.

Bahkan ada beberapa mobil listrik yang mampu memiliki fitur kemudi otomatis atau Autonomous Driving.

Desain yang unik hingga nyaris menyamai kendaraan super-car meningkatkan kenyamanan, kepraktisan dan pengalaman personal bagi para pengendara.

2. Ketahui Jarak Tempuh

Konsumen harus mengetahui jarak tempuh yang mampu dihasilkan setiap baterai, karena tiap jenis mobil listrik memiliki batasan jarak masing-masing.

Untuk mobil Hybrid, biasanya memiliki kapasitas sekitar 0.6 kWh hingga 2.4 kWh dengan jarak tempuh kira-kira 16-64 km sekali charge sebelum berganti ke bensin.

Sementara Plug-in-Hybrid memiliki kapasitas 8,8 kWh hingga 42.2 kWh dengan jarak tempuh 16-80 km.

Selanjutnya, untuk kendaraan berbasis baterai (BEV) terkini memiliki kapasitas sekitar 28.9 kWh hingga 200 kWh dengan ekspektasi jarak tempuh dari 177 hingga 400 km lebih.

Terakhir, untuk FCEV memakai gas hidrogen berkapasitas 4-5 Kg lebih untuk kendaraan pribadi yang setara dengan 134 kWh, hingga 168 kWh lebih dengan ekspektasi jarak tempuh 260 hingga 1.000 km lebih.

3. Lihat Kemampuan Charging

Ketahui kemampuan isi ulang atau charging tenaga listrik, untuk kendaraan Hybrid menggunakan regenerative braking yaitu pengisian tenaga dengan rem.

Sementara untuk Hybrid dan PEV memiliki dua jenis charger mobil listrik, yaitu charger adaptor dan fast charging adaptor.

Charging adaptor adalah model umum yang tidak memerlukan watt yang besar, dengan bentuk yang berbeda-beda.

Seperti bentuk wall charging, adaptor khusus, atau kabel colokan soket standar listrik rumah 220V dan lebih terjangkau di perumahan dengan kebutuhan listrik rata-rata.

Namun, pengisian daya ulang memerlukan 8 jam karena amperenya yang kecil.

Sementara, untuk fast charging adaptor pengisian daya bisa lebih cepat dalam hitungan menit.

Namun memerlukan daya listrik yang besar lebih dari 3.000 watt.

Sementara untuk mobil listrik berbasis hidrogen hanya memerlukan pengisian gas Hidrogen saja dengan jangka waktu 3-5 menit pengisian.

4. Bandingkan Efisiensi

Bandingkan efisiensi baterai antar jenis mobil listrik demi mengetahui seberapa hemat mobil Anda.

Hal ini dikarenakan baterai tak efisien bisa meningkatkan harga penggunaan sehari-hari anda setiap tahun, demi meraih jarak tempuh sama seperti mobil lainnya.

Harga pasar mobil listrik di Indonesia kini mencapai kisaran Rp 400 juta - Rp 900 juta.

Harga yang relatif mahal tersebut dipengaruhi oleh baterainya.

Sebab, tiap jenis mobil listrik memiliki material baterai khusus dan tempat penyimpanan tersendiri.

Semakin tinggi kapasitas baterainya semakin mahal harganya.

Ditambah lagi dengan sensor dan software canggih mengatur voltase, pengisian daya, energi yang dikeluarkan dan juga temperatur tiap baterai.

(Wartakotalive.com/ABS/Tribunnews.com/Lita Febriani)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mau Beli Mobil Listrik, Perhatikan Empat Tips Ini"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved