Manajemen Baru Transjakarta

Yana Aditya Fokus Jalankan Tiga Program Utama untuk Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan Transjakarta

Manajemen PT Transjakarta kini memiliki direktur utama baru yang andal, Mochammad Yana Aditya. Yana pun berkomitmen melanjutkan program yang ada.

Tribunnews.com
Mochammad Yana Adtya mengemban tugas berat sebagai Direktur Utama PT Transjakarta yang baru. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mochammad Yana Aditya hari ini resmi ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Transjakarta menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang wafat pada 3 Oktober 2021.

Direktur Utama PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya, menuturkan akan fokus menjalankan tiga program eksisting perusahaan untuk masa awal kepemimpinannya.

Ia memaparkan ketiga program tersebut, yakni antara lain, integrasi baik fisik dan sistem pembayaran, penyediaan bus listrik, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan layanan.

Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Tangkap Puluhan Pengedar dan Pemakai Narkoba Lewat Operasi Nila

"Saat ini, kami terus berfokus kepada program-program baik yang sudah berjalan maupun program yang masih dalam tahap persiapan," ucapnya melalui siaran pers seperti dikutip Wartakotalive.com, Senin (8/11/2021).

Hingga saat ini, Transjakarta masih terus mematangkan persiapan untuk mengerahkan armada bus listrik yang nantinya secara bertahap akan menggantikan bus-bus konvensional.

Kendati demikian, ke depannya Transjakarta akan fokus meningkatkan pelayanan dari segala aspek.

Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya menyampaikan empat rekomendasi kepada PT Transjakarta terkait keamanan berkendara. Rekomendasi itu diusulkan terkait kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Melanie Putria Persiapkan Masa Depan Cerah, Seimbangkan Pola Hidup Sehat dan Investasi Keuangan

Mengenai hal itu PT Transjakata berjanji bakal melaksanakan empat rekomendasi Ditlantas Polda Metro Jaya.

Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi mengatakan, akan melakukan peningkatan sistem keamanan, khususnya pada proses pengecekan kesehatan pramudi yang sebelumnya sudah dilakukan secara rutin.

Hal ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan agar kejadian serupa tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

“Kami sangat menerima dengan baik masukan yang diberikan oleh Polda Metro Jaya dan akan melakukan peningkatan. Transjakarta juga siap menerapkan semua rekomendasi yang diberikan sebaik mungkin,” kata Prasetia berdasarkan keterangannya pada Jumat (5/11/2021).

Prasetia mengatakan, Transjakarta akan berkoordinasi dengan para operator bus terkait kelengkapan dan pengerahan tenaga kesehatan (nakes) untuk mengecek kondisi pramudi sebelum bekerja.

Baca juga: Lokasi SIM Keliling Kota Tangerang dan Samsat, Selasa 9 November dan Biaya Perpanjangan

Namun sebagai inisiatif awal, Transjakarta menyediakan alat tensimeter guna memastikan para pengemudi dinyatakan siap untuk memulai tugasnya dalam melayani mobilitas pelanggan.

“Perlu diingat juga, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai regulator dan Transjakarta sebagai Bus Management Company pada dasarnya bermitra dengan operator dan secara manajemen ini bagian dari kami,” ujarnya.

“Kami akan melakukan komunikasi dengan mitra operator terkait rekomendasi ini agar bisa diterapkan secepatnya. Selanjutnya, kami akan pastikan semua terlaksana dengan baik serta siap memberikan sanksi apabila ada mitra operator yang tidak menjalankan kebijakan ini sebagaimana mestinya,” lanjutnya.

Prasetia mengatakan, pramudi bus operator BMP dengan nomor lambung 240 yang berinisial J, secara resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam musibah ini oleh Polisi. Pihaknya mengapresiasi polisi yang mendalami kasus ini dengan cepat.

Baca juga: Shin Tae-yong Gelar Latihan Perdana di Lapangan ABC Senayan Malam Hari

“Tersangka sudah ditetapkan dan dikarenakan kondisi tersangka telah meninggal, maka kasus ini resmi ditutup. Saya mewakili seluruh keluarga besar Transjakarta, mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya pengemudi dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ungkapnya.

Prasetia juga turut mengapresiasi kinerja insan Tije yang telah dengan sigap hadir di lokasi untuk membantu pelanggan terimbas.

Pihaknya langsung turun ke lokasi sesaat setelah kejadian, ikut mendampingi dan memastikan semua pelanggan terimbas mendapat perawatan maksimal.

Kata dia, Transjakarta bersama operator BMP kemudian juga turut memberikan santunan kepada seluruh pelanggan terimbas.

Di luar itu, Transjakarta tetap mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah apabila tidak ada keperluan mendesak.

Baca juga: Hasil dan Catatan Statistik Tim Persija Jakarta di Seri Kedua Liga 1

Namun jika harus ke luar rumah karena terpaksa, selalu pastikan untuk menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Seperti diketahui, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo memberikan empat rekomendasi kepada PT Transjakarta agar kejadian maut yang menewaskan dua orang tidak terulang kembali. Pertama, petugas medis harus mengecek secara rutin kondisi para pramudi.

Rekomendasi kedua, saat proses perekrutan sopir, Transjakarta harus melakukan pengecekan kesehatan secara detil. Hal itu dilakukan untuk memastikan riwayat kesehatan yang benar dan lengkap.

Selanjutnya, rekomendasi ketiga agar Transjakarta melakukan pengecekan kesehatan secara berkala ke seluruh sopir setiap enam bulan sekali.

Rekomendasi keempat adalah membatasi laju kecepatan bus. Tidak bisa melebihi kecepatan tertentu atau terdapat tanda peringatan ketika kecepatan kendaraan melebihi batas yang ditentukan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved