Literasi tidak hanya Sekadar Mengenal Huruf dan Kata, Tapi dapat Menciptakan Barang atau Jasa
Literasi tidak hanya sekadar mengenal huruf dan kata, tetapi dapat menciptakan barang atau jasa yang digunakan dalam kompetisi global
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) perlu dibarengi dengan peningkatan literasi tiap individu.
Literasi tidak hanya sekadar mengenal huruf dan kata, tetapi dapat menciptakan barang atau jasa yang digunakan dalam kompetisi global, menjadi tingkat paling puncak literasi saat ini.
Hal itu disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando di acara "Festival Literasi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2021", yang berlangsung 6 - 8 November 2021secara hybrid (offline-online) di Area Taman Bukit Siguntang Palembang.
Syarif Bando mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini diperlukan adanya transfer pengetahuan.
Baca juga: Hadirkan Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Literasi, Sekolah Kristen Ipeka buka di Balikpapan
Baca juga: Kompleks Setu Babakan kini Punya Rumah Literasi Jakarta
Tentu jika dipahami, transfer pengetahuan ini berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan dan produktivitas.
"Disinilah peran perpustakaan yang menjadi transfer pengetahuan dengan sumber bacaan yang ada," ujar Syarif Bando
"Tidak ada satu produk barang dan jasa yang akan bertahan tanpa dengan dikelola secara profesional, inovatif dan kreatif. Nah untuk bisa memunculkan inovasi dan kreatif, baca buku dulu di perpustakaan," katanya.
Syarif Bando berharap dengan hadirnya Duta, Bunda dan Bapak Literasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berliterasi.
Baca juga: Gol A Gong: Literasi Baca Tulis Di Era Digital Mutlak Diperlukan, Ini Alasannya
Baca juga: Wagub DKI Sebut Tanpa Kemampuan Literasi, Masyarakat Tidak akan Dapat Menghadapi Tantangan Kekinian
"Duta literasi, para Bunda dan Bapak Literasi, saya harap sama-sama bangun sinergi. Karena kita memiliki pekerjaan berat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, untuk meliterasi tidak perlu dilakukan secara khusus atau formal.
"Begitu banyak ilmu yang ditimba, maka membuat individu semakin ingin tahu dan tahap berikutnya, dikejar untuk ingin tahu," ucapnya.
Untuk itu, gubernur meminta kepada Duta Literasi, Bunda dan Bapak Literasi untuk menjadi penggiat literasi.
Baca juga: Tingkatkan Indeks Literasi, Perpusnas Kerja Sama dengan Pemkab dan 10 Perguruan Tinggi di Sumbawa
Mentransformasi literasinya tanpa yang masyarakat yang diliterasi mengetahuinya.
"Tolong tularkan ilmu. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Perpusnas tadi, tetapi sesuaikan dengan kondisi wilayah dan kebutuhan di daerah. Kita terapkan itu," kata Herman.
Ia menambahkan, jika sudah diyakini literasi untuk mensejahterakan, maka melalui membaca diharapkan masyarakat yang sebelumnya hanya menjadi konsumen namun dapat menjadi produsen.