Calon Panglima TNI

Jawab Isu LGBT di TNI, Jenderal Andika Perkasa: Sesuai Aturan Saja

Jenderal Andika Perkasa menjawab isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di tubuh TNI.

Editor: Yaspen Martinus
YouTube@DPR RI
Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Sabtu (6/11/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Jenderal Andika Perkasa menjawab isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di tubuh TNI.

"Sesuai aturan saja."

"Pokoknya enggak boleh mengambil keputusan tidak sesuai aturannya," kata Andika di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, usai disetujui Komisi I DPR sebagai Panglima TNI, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: Disetujui Komisi I DPR Jadi Panglima, Jenderal Andika Perkasa: TNI Tidak Bisa Lagi Seenaknya

Soal isu LGBT di TNI secara umum, Andika bakal mengambil keputusan sesuai aturan yang ada.

"LGBT pun ada aturannya," ucapnya.

Dipimpin Sersan

Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung Mayjen TNI (Purn) Burhan Dahlan mengungkap banyaknya perkara lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), di lingkungan prajurit TNI.

Berdasarkan laporan yang ia terima, sekurangnya ada 20 berkas perkara yang masuk ke peradilan militer.

Ia mengungkapkan, perkara tersebut melibatkan oknum perwira menengah berpangkat letnan kolonel dokter, hingga yang terendah berpangkat prajurit dua.

Baca juga: Prabowo: Ada Kekuatan Asing di Balik Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja, Ingin Ciptakan Kekacauan

Hal itu ia ungkapkan dalam tayangan bertajuk Pembinaan Teknis dan Administrasi Yudisial pada 4 Lingkungan Peradilan di Seluruh Indonesia, yang diunggah dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube Mahkamah Agung, Senin (12/10/2020).

"Persoalannya, belakangan ini banyak perkara masuk ke peradilan militer."

"Ada 20 berkas perkara yang saya dilapori, itu masuk ke peradilan militer, persoalan-persoalan terkait dengan hubungan sesama jenis antara prajurit sesama prajurit."

Baca juga: Komentari Dalang Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja, SBY: Saya Tak Yakin BIN Anggap Saya Musuh Negara

"Ada yang melibatkan dokter, tentunya pangkatnya perwira menengah, letnan kolonel dokter," kata Burhan.

Burhan mengungkapkan, dari laporan tersebut ada juga perkara yang melibatkan prajurit yang baru lulus Akademi Militer sebagai korbannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved